Ekonomi
Pada bidang pembangunan ekonomi, kebijakan dan intervensi hulu-hilir telah dilakukan oleh pemprov, khususnya sektor pangan. Ke depannya, Banten dapat menjadi poros pangan nasional dengan posisi strategis terhubung antara sentra produksi di Sumatra dengan sentra konsumsi di Jawa, terlebih adanya jalan tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatra apabila sudah tuntas terbangun.
Berkaitan dengan kedaulatan pangan, yaitu kondisi terpenuhinya pangan bagi negara dan masyarakat, bahwa terdapat tiga pilar utama yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan dan stabilitas pasokan, serta pemanfaatan pangan melalui konsumsi, keamanan, dan mutu pangan.
Saat ini, Banten dalam kondisi yang telah mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan, pengembangan potensi pangan lokal, diversifikasi pangan, penguatan kapasitas petani, peningkatan sarana prasarana pertanian, dan peran aktif masyarakat, serta mitigasi risiko pangan melalui penyediaan cadangan pangan.
Realisasi produksi padi pada periode Januari hingga Agustus 2023 sebanyak 1,65 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 1,04 juta ton beras. Kemudian, prognosa produksi padi di September hingga Desember mencapai 756,4 ribu ton GKG atau setara dengan 478,2 ribu ton beras.
Dari angka tersebut, diproyeksikan pada 2023, produksi padi sebanyak 2,4 juta ton GKG atau setara dengan 1,5 juta ton beras dan kebutuhan beras di tahun ini sebanyak 1,4 juta ton beras. Artinya, Banten telah mampu memenuhi kebutuhan beras secara mandiri bahkan neraca produksi beras mengalami surplus sebanyak 128,3 ribu ton.
Selanjutnya, berkenaan dengan kemarau panjang akibat dari el nino, Pemprov Banten hadir di tengah-tengah masyarakat melalui kepemilikan cadangan pangan pemerintah sebesar 214,99 ton beras, beras persediaan sumber dana insentif daerah sebesar 2.139,17 ton yang siap disalurkan apabila masyarakat sudah membutuhkan, dan Banten memiliki pangan lokal seperti jagung, pisang, porang, singkong, talas beneng, sukun dan ubi jalar.
Kemudian, identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam, parit, sumur pantek, power threaser, sumur resapan, dan pompanisasi, serta pengelolaan jaringan irigasi sepanjang 361,3 kilometer dengan luas layanan 29,211 hektare.
Pemprov Banten juga menyediakan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tumbuhan, program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak el nino, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, dan penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
Pada bidang Kelautan dan Perikanan, pemprov telah melakukan revitalisasi pelabuhan perikanan yaitu Labuan, Binuangen, Cikesik, dan Cituis dalam bentuk pembangunan tanggul pemecah ombak, docking, pemagaran, pengerukan dan perbaikan dermaga pendaratan, serta perkampungan nelayan.
Deretan keberhasilan yang dicapai Pemprov Banten merupakan bentuk sinergi antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing.
Dalam rangka penyelenggaraan Pemilu 2024, Pemprov Banten telah mengambil langkah strategis dengan menetapkan Perda No.5 tahun 2022 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024, yaitu dengan membentuk dana cadangan Rp650 miliar melalui APBD 2023 dan APBD 2024.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait