Demi Bayaran Seikhlasnya, Tukang Cukur Lansia di Pandeglang Rela Jalan Kaki 10 Km
Ketua RT 05 Kampung Pesisir, Desa Sidamukti, Entis mengatakan bahwa Pak Ukat adalah sosok yang mengkhawatirkan. Di usianya yang sudah sangat tua, Pak Ukat tinggal di rumah tidak layak huni dengan penghasilan kurang untuk memenuhi kebutuhan.
“Sehari-harinya itu pekerjaannya cukur rambut keliling dari desa ke desa dengan penghasilan tidak menentu. Kadang dia dapat Rp.20 ribu, Rp.30 ribu. Kadang tidak dapat. Kalau tidak dapat tidur di pasar,” ujarnya.
Entis mengatakan tak jarang Pak Ukat bekerja menjadi tukang cuci piring di rumah makan atau bekerja apa saja demi bisa makan.
“Kadang cuci piring bantu rumah makan di pasar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya,” ujarnya.
Sebelumnya warga telah bergotong royong membantu memperbaiki rumah Pak Ukat yang roboh karena tiupan angin kencang. Seperti diketahui Pak Ukat tinggal di pesisir pantai.
Editor: Dita Angga Rusiana