Menurut Saridan dan Atikin, mantan karyawan PT SBJ, mereka kini kebingungan karena kehilangan mata pencaharian. Sebelum ditutup, mereka sempat menikmati hasil dari pekerjaan membangun mess dan rumah-rumah karyawan di lokasi tambang.
"Mainan burung saja daripada nganggur, tadinya kerja di PT SBJ sebagai kuli bangunan. Pusing sekarang kan anak sekolah, mau bertani gak punya lahannya," kata Atikin, Selasa (8/7/2025).
Nurjaya Ibo selaku Humas PT SBJ menjelaskan bahwa penutupan operasional sudah dilakukan sejak lama. Dia menyebut semua kegiatan tambang dihentikan, termasuk pemberhentian para pekerja.
Selama masa tidak beroperasi, banyak warga mencoba kembali menggali emas di lahan milik perusahaan. Pihak perusahaan tak bisa sepenuhnya melarang karena mereka memahami kondisi ekonomi warga sekitar.
"Kita sudah lama beroperasi hampir dua tahun, selama itu masyarakat yang dulu bekerja dengan kami kehilangan mata pencaharian, sekarang mereka pengen masuk lagi tapi SBJ kan tidak bisa mengkomodir mereka ingin melakukan aktivitas penambangan secara tradisional dan kami tidak bisa juga melarangnya," kata Nurjaya.
Eks karyawan berharap perusahaan bisa segera kembali beroperasi. Sebab semakin tingginya kebutuhan hidup mendorong warga untuk kembali menambang secara ilegal, yang justru berpotensi merusak lingkungan di sekitar area tambang.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait