PEKANBARU, iNews.id - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan langkah penanganan harimau yang memangsa remaja di Siak. BBKSDA juga menyiapkan box trap atau (kandang jebakan) untuk mengevakuasi harimau dari lokasi.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono menjelaskan, harimau jika terjadi konflik memang dimungkinkan untuk harimau dievakuasi. Namun butuh kajian yang mendalam.
"Bahwa memang dimungkinkan atau ketentuan memperbolehkan melakukan evakuasi satwa, tapi tentunya perlu kajian berbasis ilmu," kata Suharyono, Senin (30/2/2021).
Dia menjelaskan, BBKSDA Riau sangat hati-hati dalam penanganan konflik harimau-manusia. Pihak BBKSDA akan melakukan kordinasi dengan semua pihak termasuk pihak perusahaan yang berada di wilayah jelajah harimau.
"Teman teman di BBKSDA Riau akan sangat berhati hati dalam memutuskan hal itu dan pasti akan duduk bersama dengan para pemangku kepentingan lain nya, untuk secara bersama sama mencari jalan terbaik," ucap Suharyono.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, M Mahfud menjelaskan, telah mempersiapkan pelaratan untuk kemungkinan merelokasi harimau.
"Saat ini Tim BBKSDA Riau telah diturunkan ke lokasi untuk memasang box trap (kandang jebakan) agar harimau dapat dipindahkan dari lokasi konflik," ucap Mahfud.
Seperti diketahui Malta Akfarel diserang harimau pada 29 Agustus 2021 di Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
Remaja berusia 16 tahun diterkam saat sedang mencari sinyal handphone. Saat ditemukan, jasad korban sudah tidak utuh lagi. Bagian kepada dan organ lain hilang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait