Danrem menambahkan, pihaknya masih menunggu persiapan jalan dan akan segera berkoordinasi dengan SKK Migas dan PetroChina.
"Saya juga minta pihak Pertamina untuk bisa menurunkan tim yang ahli untuk memadamkan api di lokasi kebakaran," ucap Zulkifli.
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo meminta agar personel tim gabungan dalam proses pemadaman untuk tidak memaksakan diri. Pasalnya, dia tidak ingin ada korban pada saat pemadaman kebakaran lahan dilakukan.
"Jadi pada waktu pemadaman, saya minta jangan dipaksakan Pak Kapolsek. Saya dapat informasi bahwa saat ini masih ada bau gas, tolong diingatkan kepada sopir alat berat dan personel yang ada didalam bahwa keamanan dan keselamatan adalah yang utama," ujarnya.
Tidak hanya itu, Kapolda juga meminta kepada Kapolsek Bajubang untuk menyampaikan kepada Kapolres Batanghari bahwa dirinya akan terbang kembali untuk melihat dimana posisi jalur terdekat menuju ke lokasi. Selain itu, dirinya juga menyampaikan strategi dalam pemadaman, yakni membuat agar api tidak merambat ke sebelahnya.
"Nanti pakai alat berat, kita kasih perimeter. Jadi pada pelaksanaannya, ingat betul, jangan sampai membahayakan jiwa petugas," katanya.
Untuk diketahui, insiden meledaknya sumur minyak ilegal (ilegal driling) milik oknum polisi Batanghari di Desa Bungku, Kabupaten Batanghari, Jambi akhir pekan lalu masih belum bisa dipadamkan.
"Sampai saat ini kondisi api masih belum padam, dan dengan ketinggian api mencapai 20 meter," kata Direskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Dany Sigit Setiyono.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait