Muhammad Adnan Arsal, mantan panglima Damai Poso saat konflik berdarah di Poso, Sulawesi Tengah (Istimewa)

Pria yang kini menjabat sebagai Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Poso ini menegaskan, jika konflik Poso sudah lama selesai.

Adnan bahkan pernah berdialog dan menyampaikan para muhajidin agar tidak melawan negara.

"Saya sampaikan kepada para mujahidin, kalau mau melawan negara, kita ini tidak sampai satu bulan habis. Kita harus belajar pada sejarah, bagaimana negara menumpas para pemberontak," lanjutnya.

Dia juga mengingatkan, ketimbang berkonflik dengan negara, ia meminta kepada para mujahidin untuk berdamai dan bersama membangun Poso.

Ini dilakukan  agar penduduknya dapat hidup damai dan sejahtera. Lewat pendidikan agar anak-anak bangsa di Poso mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kesempatan untuk bersama-sama memajukan Poso.

"Tidak perlu naik gunung, kita sama-sama membangun Poso, kita lihat masa depan," kata dia.

Dialog itu membuahkan hasil, beberapa muhajidin akhirnya kembali dan sepakat untuk sama-sama memajukan Poso.

Alhasil, lewat cara tersebut dan dialog dengan para tokoh lintas agama di Poso, Bumi Sintuwu Maroso berhasil berdamai dan menyudahi konflik.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network