Suku Anak Dalam Tembak Satpam Perusahaan, Warsi: Mereka Kehilangan Sumber Penghidupan
“Tidak ada perhitungan dari perusahaan bahwa orang rimba sudah ada di situ jauh sebelum mereka hadir,” tutur Robert.
Akibat anggapan itu, orang rimba dianggap pelaku kriminal sehingga satpam perusahaan yang tentunya atas arahan perusahaan melakukan tindakan yang mereka yakini sebagai bentuk perlindungan tempat usaha.
"Orang rimba seolah dianggap sebagai penumpang di lahan tersebut. Sehingga semua tindakan mereka dianggap kriminal. Kesalahannya disitu, tidak melihat Orang Rimba bagian dari anak bangsa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya tiga satpam perusahaan di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun menjadi korban penembakan yang dilakukan warga SAD.
Diduga kejadian tersebut buntut dari warga SAD yang dilarang mengambil buah sawit di area perusahaan oleh satpam.
Editor: Reza Yunanto