get app
inews
Aa Text
Read Next : Implementasi Model Pembelajaran Santripreneur Dorong Kemandirian Ekonomi Santriwati Pasca-Pesantren

2 Ponpes di Tangsel Tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kemenag

Kamis, 23 April 2020 - 22:57:00 WIB
2 Ponpes di Tangsel Tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kemenag
Persiapan penyemprotan disinfektan di salah satu ponpes di Tangsel, Banten. (Foto: Istimewa)

TANGERANG SELATAN, iNews.idPondok Pesantren (Ponpes) Annahdlah di Kecamatan Pamulang dan Pondok Pesantren Darus Sunnah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kementerian Agama (Kemenag) RI. Selain diadakan penyempotan disinfektan, kedua ponpes juga mendapat bantuan berupa alat-alat pencegahan Covid-19, Kamis (23/4/2020).

Pesantren yang masing-masing didirikan oleh Dr. H.M. Asrorun Niam dan Imam Besar Masjid Istiqlal, almarhum KH Ali Mustofa Yaqub itu menerima alat berupa thermoscanner gun, cairan hand sanitizer, disinfektan dan berbagai bahan mentah untuk diolah menjadi disinfektan secara mandiri.

Humas Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Sholla Taufiq mengatakan, sebagai lembaga pendidikan berasrama, pesantren merupakan salah satu titik rawan penularan Covid 19. Hal ini lantas menjadi perhatian Kementerian Agama.

“Maka dari itu, Kemenag melalui Ditjen Pendidikan Islam akan memantau dinamika pandemi ini melalui satgas yang sudah dibentuk. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pesantren,” katanya, Kamis (23/4/2020).

Sholla menambahkan Tim Gugus Tugas menemukan fakta bahwa saat ini sebagian besar pesantren telah meliburkan santrinya hingga awal Juni mendatang. Pada saat masuk nanti, ribuan orang dari berbagai daerah akan kembali berkumpul di pondok dan akan menciptakan kontak intensif.

"Bila tidak diantisipasi sejak dini, hal ini akan memicu naiknya angka penderita Covid-19," katanya.

Sementara itu, pengurus pesantren Darus Sunnah, Muhammad Hanifuddin mengatakan, kontak antarsantri di lingkungan pondok tidak mungkin terhindarkan lagi. Di asrama seperti ini, tidak memungkinkan penerapan social distancing.

“Maka dari itu saat masuk nanti, diperlukan penanganan yang benar sesuai protokol yang direkomendasikan otoritas kesehatan,” katanya.

Menurutnya, prosedur penanganan dan pencegahan penting supaya pengurus lebih waspada dan sigap apabila terjadi masalah. Salah satunya yakni screening suhu badan akan diterapkan pada saat awal santri masuk.

Hanifuddin juga mengaku sempat kesulitan mendapatkan Alat pendeteksi suhu badan di pasaran. Maka dari itu, dengan adanya bantuan ini, pihaknya merasa terbantu.
Sebagai informasi, Ponpes Darus Sunnah memiliki kompleks asrama seluas 1.000 meter persegi. Di dalamnya menaungi 400 orang santri putra putri.

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut