2 Ponpes di Tangsel Tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kemenag
TANGERANG SELATAN, iNews.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Annahdlah di Kecamatan Pamulang dan Pondok Pesantren Darus Sunnah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kementerian Agama (Kemenag) RI. Selain diadakan penyempotan disinfektan, kedua ponpes juga mendapat bantuan berupa alat-alat pencegahan Covid-19, Kamis (23/4/2020).
Pesantren yang masing-masing didirikan oleh Dr. H.M. Asrorun Niam dan Imam Besar Masjid Istiqlal, almarhum KH Ali Mustofa Yaqub itu menerima alat berupa thermoscanner gun, cairan hand sanitizer, disinfektan dan berbagai bahan mentah untuk diolah menjadi disinfektan secara mandiri.
Humas Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Sholla Taufiq mengatakan, sebagai lembaga pendidikan berasrama, pesantren merupakan salah satu titik rawan penularan Covid 19. Hal ini lantas menjadi perhatian Kementerian Agama.
“Maka dari itu, Kemenag melalui Ditjen Pendidikan Islam akan memantau dinamika pandemi ini melalui satgas yang sudah dibentuk. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pesantren,” katanya, Kamis (23/4/2020).
Sholla menambahkan Tim Gugus Tugas menemukan fakta bahwa saat ini sebagian besar pesantren telah meliburkan santrinya hingga awal Juni mendatang. Pada saat masuk nanti, ribuan orang dari berbagai daerah akan kembali berkumpul di pondok dan akan menciptakan kontak intensif.
"Bila tidak diantisipasi sejak dini, hal ini akan memicu naiknya angka penderita Covid-19," katanya.
Sementara itu, pengurus pesantren Darus Sunnah, Muhammad Hanifuddin mengatakan, kontak antarsantri di lingkungan pondok tidak mungkin terhindarkan lagi. Di asrama seperti ini, tidak memungkinkan penerapan social distancing.
“Maka dari itu saat masuk nanti, diperlukan penanganan yang benar sesuai protokol yang direkomendasikan otoritas kesehatan,” katanya.
Menurutnya, prosedur penanganan dan pencegahan penting supaya pengurus lebih waspada dan sigap apabila terjadi masalah. Salah satunya yakni screening suhu badan akan diterapkan pada saat awal santri masuk.
Hanifuddin juga mengaku sempat kesulitan mendapatkan Alat pendeteksi suhu badan di pasaran. Maka dari itu, dengan adanya bantuan ini, pihaknya merasa terbantu.
Sebagai informasi, Ponpes Darus Sunnah memiliki kompleks asrama seluas 1.000 meter persegi. Di dalamnya menaungi 400 orang santri putra putri.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Imam Safei mengatakan, pemberdayaan pesantren penting untuk mencegah penyebaran virus corona. Perlu adanya penerapan kewaspadaan dalam bentuk yang tepat.
"Ini penting dilakukan karena pandemi korona terus meluas di Jabodetabek. Pesantren penting memiliki gugus tugas yang terkoordinasi dengan pemerintah" kata Iman Safei.
Dengan bergabungnya Ponpes An-Nahdliyah dan Darus Sunnah, kini sudah ada 50 pondok pesantren di Jabodetabek yang telah tergabung dalam Gugus Tugas Covid 19 Kementerian Agama. Hingga saat ini, Jabodetabek menjadi pusat sebaran korona terbesar.
“Tidak menutup kemungkina, nanti akan berlanjut ke daerah-daerah,” kata laki-laki yang juga menjabat sebagai Plt Direktur PD Pontren Kemenag ini.
Safei menilai, sejauh ini pesantren di Jabodetabek masih tergolong steril. Untuk itulah pertahanan diri diperlukan dengan cara menguasai prosedur pencegahan dan penangahan penyebaran virus corona.
Saat ini total sudah ada 50 pesantren yang tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Kementerian Agama. Mereka telah diberikan prosedur standar tentang mitigasi corona, meliputi pencegahan dan penanganan kasus.
Protokol dan mitigasi Covid-19 di pondok pesantren penting dikuasai pondok pesantren agar lingkungan tidak menjadi sarang penularan virus corona. Di 50 pesantren tersebut sekaligus juga didirikan Posko Gugus Tugas Covid 19 Kemenag guna mempermudah jalur koordinasi.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 28.961 pondok pesantren di Indonesia. Sebanyak 9.167 di antaranya berada di Jawa Barat dan 106 pesantren di DKI Jakarta.
Editor: Umaya Khusniah