Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Salmi, memastikan akan menyalurkan siswa ke sekolah lain yang masih memiliki rombongan belajar kosong.
Untuk mempercepat proses, posko pengaduan akan dibuka hingga 31 Agustus mendatang agar siswa yang terdampak segera mendapatkan sekolah pengganti.
"Nanti anakp-anak yang tidak dapat sekolah di SMA 5 itu akan kita distribusikan ke sekolah yang lain yang belum memenuhi kuota," ujar Salmi.
Pihak sekolah sebelumnya membantah adanya praktik jual beli kursi dalam penerimaan peserta didik. Mereka mengklaim kesalahan terjadi pada operator saat proses input data, sehingga jumlah siswa yang diterima melebihi kapasitas yang seharusnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait