BENGKULU, iNews.id – Puluhan wali murid dari SMA Negeri 5 Kota Bengkulu mendatangi gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Mereka menuntut kejelasan atas nasib anak-anak mereka yang tiba-tiba dikeluarkan dari sekolah, meski telah sebulan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sebanyak 42 siswa yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi, telah melunasi administrasi dan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), kini harus menerima kenyataan pahit.
Nama mereka disebut tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sehingga pihak sekolah tidak dapat menambahkan rombongan belajar baru.
Menanggapi aduan tersebut, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu langsung memanggil pihak sekolah dan Dinas Pendidikan untuk melakukan klarifikasi.
DPRD meminta pemerintah menjamin seluruh siswa yang dikeluarkan tetap bisa bersekolah, meski bukan di SMA Negeri 5. "Mereka harus diberikan kesempatan di sekolah lain karena kekhawatirannya mereka tidak bisa sekolah lagi," ujar Ketua Komisi IV DPRD, Usin Putra Sembiring, Kamis (21/8/2025).
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait