Pasien Probable Covid-19 Meninggal di Sikka, Keluarga Histeris Tak Bisa Melihat Korban

MAUMERE, iNews.id – Seorang warga di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19, Selasa (21/7/2020). Pemuda 35 tahun itu berstatus probable Covid-19.

Istilah baru ini digunakan untuk orang yang diyakini sebagai suspek dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat atau gagal napas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS). Istilah ini juga disebut untuk orang yang meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

Saat jenazah KNP tiba di rumah duka, isak tangis keluarga pun pecah. Keluarga besar menangis histeris saat melihat peti jenazah pemuda itu yang sudah tertutup rapat dan dibungkus plastik. Keluarga semakin bersedih karena dilarang untuk menyentuh peti jenazah.

Korban KNP dimakamkan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, di Watubala, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete. Lokasi permakaman tak jauh dari rumah duka, berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk.

Para petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan langsung menguburkan jenazah dalam liang lahat yang sudah disiapkan sebelumnya. Pemakaman korban dijaga ketat oleh aparat polisi yang sudah siaga di lokasi.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, KNP meninggal di ruang isolasi RSUD TC Hillers Maumere, Selasa pagi tadi. Korban dirawat sejak Senin (20/7/2020) karena mengalami gejala terinfeksi virus corona dan memiliki penyakit penyerta gagal ginjal.

“Memang pasien belum dites swab, tapi gejala ke arah Covid-19. Pasien sebelumnya batuk, sesak napas, nyeri tenggorokan dan demam tinggi sehingga statusnya probable Covid-19. Korban kami makamkan secara protokol kesehatan Covid-19,” kata Petrus.

Pemuda ini diketahui baru tiba dari Jakarta di Sikka, pada Sabtu (18/7/2020) lalu. Di Jakarta, alumni SMK Bina Maritim ini melanjutkan sekolah sambil bekerja sebagai satuan pengamanan di sebuah perumahan. 

Editor : Maria Christina

Baca Artikel Lainnya di Sini