KENDARI, iNews.id – Kasus kematian Bripda Muhammad Fathurahman Ismail, Bintara Remaja Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diduga tewas dianiaya seniornya perlahan mulai terkuak. Polisi telah menetapkan dua tersangka yakni Bripda Zulfikar dan Bripda Fislan.
Kasubid Humas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi mengatakan, hasil penyelidikan sementara, dugaan pembunuhan bermotif cemburu. Pada tersangka menyimpan dendam dan kesal lantaran almarhum pernah dipergoki sedang makan bersama pacar salah satu pelaku.
Puncak kekesalan pelaku dilampiaskan pada Senin (3/9/2018) dini hari di barak Direktorat Sabhara Polda Sultra usai korban bersama rekannya pulang dari patroli. Mereka menganiaya almarhum dengan pukulan ke beberapa organ vital hingga menewaskannya.
“Hasil pengembangan mengarah ke sana (motif cemburu). Salah satu tersangka pernah melihat almarhum makan bersama pacarnya. Saat ini penyidik sudah memeriksa 14 saksi atas kasus ini,” kata Agus, Jumat (7/9/2018).
Dia menjelaskan, penyidik dari Bidang Propam Ditkrimum Polda Sultra telah mengambil keterangan dari sembilan rekan korban, satu petugas dokkes Polda Sultra dan empat anggota Propam yang saat itu bertugas. Kedua tersangka saat ini sudah dilakukan penahanan di Mapolda Sultra sejak beberapa hari lalu.
Dari hasil pemeriksaan luar atau visum, korban mengalami luka memar pada dada sebelah kiri, luka memar pada perut bagian bawah. Sementara pemeriksaan organ dalam (autopsi), korban mengalami retak pada tulang rusuk sebelah kiri.
Selain itu, almarhum juga mengalami luka kemerahan pada pembungkus jantung, luka kemerahan pada permukaan jantung dan terdapat resapan darah pada otot perut bawah. Hasil visum luar dan autopsi disimpulkan, luka memar dan adanya retak pada tulang rusuk sebelah kiri yang menyebabkan terjadinya gangguan jantung akibat trauma tumpul yang keras dan kuat. Luka-luka itu yang mengakhir hidup almarhum di tangan kedua seniornya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait