BENGKULU TENGAH, iNews.id – Pihak sekolah angkat bicara setelah siswi yang video TikToknya menghina Palestina viral ramai diberitakan disebut disanksi dengan mengeluarkannya dari sekolah. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pun menegur sekolah karena menilai MS seharusnya tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bengkulu Tengah Eka Saputra menegaskan, dirinya secara pribadi maupun secara kelembagaan tidak pernah menyatakan MS dikeluarkan dari sekolah. Sekolah hanya memberikan sanksi kepada MS dengan memulangkan kepada orang tuanya untuk dibina. Sebab, kondisi belajar mengajar di sekolah saat ini masih dihentikan akibat pandemi Covid-19.
“Saya tidak pernah mengucapkan statement mengeluarkan atau men-dropout anak tersebut. Untuk saat ini, karena masih Covid-19, ananda tersebut kami serahkan atau kami kembalikan dulu kepada orang tuanya untuk dibina karena kami khawatir psikisnya terganggu dengan pemberitaan yang begitu besar,” kata Eka Saputra, Kamis (20/5/2021).
Eka mengatakan, setelah kejadian itu memang ada permintaan dari kedua orang tua MS agar MS pindah sekolah yang disertai dengan surat permohonan. SMAN 1 Bengkulu Tengah menjamin MS tetap akan mendapatkan hak pendidikannya. Bahkan, mereka akan membantu mencarikan sekolah baru untuk MS.
”Persoalan nanti ananda ini mau pindah seperti yang disampaikan oleh kedua orang tuanya kepada kami, kami pihak sekolah tetap membantu semaksimal mungkin. Jadi, tidak akan ada yang namanya putus sekolah seperti yang diberitakan beberapa hari ini,” kata Eka Saputra.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait