Ibu hamil yang reaktif Covid-19 dan ditolak oleh tiga rumah sakit di Bengkulu (Demon Fajri/MNC Portal)

Lista melanjutkan, jika kalimat ditolak itu miris. Sebab, sebenarnya bukan ditolak melainkan pasien tidak bisa ditampung karena kondisi ruangan penuh.
  
"Mohon maaf ya. Kalimat ditolak itu sangat miris . Jadi, sebenarnya bukan ditolak. Pasien itu tidak bisa kita tampung karena kondisi ruangannya penuh. Kebetulan di Gading Medika kosong, ya jadi itu Gading Medika yang bisa menolong," jelas Lista.

Lista menambahkan, rumah sakit memang harus berkolaborasi ketika ruangan penuh. 

"Jadi, memang harus kolaborasi. Maksdunya, kami masih melayani. Kalau kami penuh, mau diletakkan di mana bayinya, sedangkan dia harus diruangan khusus. Jadi, yang kita siapkan untuk bayi itu dan ibu covid itu sudah penuh terisi," jelas Lista. 

RSUD Harapan dan Doa, kata Lista, siap melayani pasien dengan konsekuensinya bersama-sama bersinergi dengan rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu, khusunya di Kota Bengkulu. 

"Kalau rumah sakit itu penuh, maka kami  carikan rumah sakit yang belum penuh. Utamanya kita pasti layani. Jadi kalimat yang menolak itu saya kira salah besar," tegasnya.

Di sisi lain, saat dikonfirmasi dengan Wakil Direktur Pelayanan Umum dan Medis, RSUD M Yunus, Widyawati mengatakan, dirinya masih mencari tahu tentang persoalan di atas.  

''Maaf slow respon baru selesai rapat. Untuk masalah di atas, saya lacak data dulu,'' singkat Widyawati melalui pesan chat WhatsApp. 


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network