SIKKA, iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai merenggut korban jiwa. Hingga pertengahan Januari 2020 ini, dua balita meninggal dunia dan ratusan anak lainnya dirawat di rumah sakit akibat penyakit DBD.
Kedua balita tersebut yakni, Yohanes Yuliano Putra Bang (2) dan Elisabeth Maria (1). Balita yang akrab disapa Putra itu mengembuskan napas terakhirnya saat dalam perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Dokter TC Hillers, Maumere, NTT, Selasa (21/1/2020). Sedangkan Elisabeth Maria meninggal dunia, Selasa (7/1/2020).
Ayah Putra, Gabriel Rikardus mengatakan, Putra dibawa ke rumah sakit akibat, Minggu (19/1/2020) karena menderita panas tinggi disertai muntah-muntah. “Setelah diperiksa dokter, anak saya Putra positif terserang demam berdarah,” katanya, Selasa (21/1/2020).
BACA JUGA:
Warga di Sikka Butuh Seng dan Kayu untuk Perbaiki Rumah usai Kena Puting Beliung
Jumlah Korban Jiwa akibat DBD di NTT Bertambah Jadi 19 Orang
Dokter spesialis anak RSU Dokter TC Hillers, dokter Mario B Nara mengatakan, jumlah pasien DBD yang dirawat terus meningkat dalam dua pekan terakhir. “Ya, ada peningkatan pasien yang dirawat, sehingga menyebabkan beberapa pasien harus diungsikan ke ruang-ruang lainnya. Hari ini, terhitung 41 pasien dirawat di sana,” katanya.
Dia memperkirakan, pasien demam berdarah masih akan terus meningkat. Karena itu, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD. Pada 2019 lalu, Kabupaten Sikka pernah menetapkan kasus DBD sebagai kejadian luar biasa (KLB). “Hingga saat ini, kami sudah menangani 151 pasien demam berdarah sejak Desember 2019,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait