get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger! Ikan Paus Sepanjang 20 Meter Terdampar di Pesisir Pantai Riung Ngada NTT

Warga Ngada Rasakan Manfaat Teknologi Program TEKAD Kemendes PDTT, Kini Bisa Bikin Pakan Ternak Mandiri

Minggu, 10 Desember 2023 - 09:18:00 WIB
Warga Ngada Rasakan Manfaat Teknologi Program TEKAD Kemendes PDTT, Kini Bisa Bikin Pakan Ternak Mandiri
Warga Ngada NTT merasakan manfaat teknologi tepat guna program TEKAD Kemendes PDTT. (Foto: Kemendes)

NGADA, iNews.id - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kemendes PDTT-IFAD terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat sasaran.

Salah satunya dengan Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD) yang mampu menciptakan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan warga.

RITD di Desa Genamere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur misalnya berhasil mendorong warga menciptakan alternatif pakan ternak babi dari jagung.

Keberhasilan ini membuat kebutuhan pakan babi bisa terpenuhi tanpa sepenuhnya tergantung kepada pengepul. Warga Genemere pun kini bisa mengelola secara mandiri pakan ternak dari hulu ke hilir.

“Program RITD dari TEKAD benar-benar kami manfaatkan untuk  mengatasi keterbatasan pakan ternak di Desa Genamere  dan desa-desa sekitar. Puji Tuhan kebutuhan pakan ternak kami pun saat ini bisa kami atasi secara mandiri," kata Sekretaris Desa Genamere, Kabupaten Ngada, Gabriel Ngolok, Sabtu (08/12/2023).

Gabriel menjelaskan, mayoritas masyarakat Genamere bekerja sebagai petani jagung dan peternak babi.

Pada beberapa musim terakhir, mereka mengalami kesulitan pakan ternak karena mahal dan tidak stabilnya pasokan.

“Kami biasanya mendapatkan pakan babi dari pengepul. Harganya mahal dan tidak selalu ada. Akibatnya ternak kami tidak bisa berkembang secara optimal,” katanya.

Dia mengakui selama ini warga Desa Genamere menerapkan pola berternak tradisional. Mereka memberi makan hewan ternaknya dengan rebusan singkong, talas dan jagung.

Terkadang mereka juga terpaksa memberi makan babi dengan rumput, kacang-kacangan dan buah alakadarnya jika kehabisan pakan.

“Warga tidak pernah mempertimbangkan nilai gizi yang dibutuhkan babi. Yang penting babinya hidup, bisa dijual. Kalo lagi tidak ada talas, singkong dan jagung, kita cari kacang-kacangan yang dicampur dengan rumput. Babi ini kan pemakan segalanya. Semua masuk," tuturnya.

Wakil Ketua KPB Samowara, Subastianus Ruso mengungkapkan, Program RITD dari TEKAD membuka lembaran baru bagi peternakan babi di Desa Genemare.

Dengan program ini, warga bisa mengelola jagung yang menjadi tanaman utama di wilayah tersebut menjadi pakan ternak.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut