Wali Kota Ahyar Abduh Silaturhmi ke Veteran Perang Kota Mataram

Mataram, iNews.id – Wali Kota Mataram Ahyar Abduh bersilaturahmi ke sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Veteran Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (18/11/2020). Kunjungan ini dalam rangka memperingati hari Pahlawan pada 1 November 2020.

Wali Kota Mataram Ahyar menyampaikan rasa senangnya berada di tengah para veteran peran yang telah berjuang dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam kunjungan itu, Wali Kota Ahyar Abduh didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Asnayati.

Baca Juga

Wali Kota Mataram Terima Bantuan Alat Swab dan Rapid Test

"Ada semangat perjuangan yang harus dijaga, terutama saat ini terjadi gejolak politik dan pemikiran yang berkembang sangat pesat," kata Wali Kota Ahyar Abduh.

Selain itu, Wali Kota Ahyar menyampaikan program-program pemerintah Kota Mataram sebagai bentuk perhatian kepada veteran perang. Program tersebut berupa program pemberian sembako sebanyak tiga kali dalam setahun dan beberapa program lainnya.

Baca Juga

Pemkot-PN Mataram Teken MoU Penyelesaian Masalah Hukum dan Administrasi Kependudukan

"Cukup banyak yang sudah berjalan untuk menunjang dan sebagai bentuk perhatian pemerintah," katanya.

Menanggapi kedatangan Wali Kota Mataram tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (DPD LVRI) NTB Abdul Kadir menyampaikan rasa senang dengan kunjungan Wali Kota Mataram.

Baca Juga

Pemkot Mataram Peringati Maulid Nabi Muhammad, Wali Kota Ajak Warga Teladani Sifat Rasulullah

Kunjungan tersebut diartikan sebagai kunjungan yang sangat berarti, terlebih sosok Wali Kota Ahyar dipandang sebagai sosok yang cerdas dalam membaca perkembangan dan kondisi saat ini, terutama dalam perkembangan semangat kebangsaan dan lunturnya idealisme di kalangan pemuda.

Sehingga, Abdul Kadir berharap, ke depan para veteran mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyampaikan pesan-pesan moral perjuangan, dan semangat nasionalisme dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"NKRI harga mati," kata Abdul Kadir.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto