Usai Gempa, Banjir Lumpur 8 Meter Telan 1 Desa di Perbatasan Palu-Sigi

SIGI, iNews.id - Luapan lumpur yang terjadi akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebabkan satu permukiman warga di Desa Petobo wilayah perbatasan Kabupaten Sigi dengan Kota Palu, porakporanda. Dalam peristiwa yang video rekamannya viral di media sosial (medsos) menunjukkan kengerian saat bangunan rumah dan pepohonan bergerak terbawa luapan lumpur.
Menurut Andi warga setempat, luapan lumpur menyerupai banjir menerjang permukiman dengan ketinggian mencapai tiga hingga delapan meter yang muncul mendadak usai terjadi gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR), Jumat (28/9/2018).
"Awalnya tanah bergerak, lalu muncul retakan dan keluar lumpur hitam,” katanya, Minggu (30/9/2018).
Belum diketahui pasti adanya korban jiwa akibat peristiwa ini. Karena sampai Sabtu malam, belum ada petugas yang datang dan menjangkau daerah tersebut.
Kondisi memasuki perkampungan itu pun sulit dilalui akibat tingginya lumpur yang menimbun rumah-rumah warga. Informasinya, dua desa terdampak parah akibat timbunan longsor yakni Desa Jono Oge dan Petobo.
Kedua desa itu diterjang banjir lumpur yang cukup parah. Warga berharap evakuasi para korban dapat segera dilakukan serta menunggu bantuan pemerintah.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblesnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu terjadi akibat gempa 7,4 SR. Hal ini disebut dengan fenomena likuifaksi (liquefaction).
"Likuifaksi yakni tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan. Akibatnya pondasi bangunan roboh karena tanahnya ambles," kata Sutopo.
Berikut ini detik-detik fenomena banjir lumpur yang menerjang usai gempa.
Editor: Maria Christina