get app
inews
Aa Text
Read Next : Sistem Peringatan Dini Gunung Lewotobi Laki-Laki Diluncurkan, Perkuat Mitigasi Bencana

Tolong, Gadis Penderita Kaki Gajah di Sumba Barat Daya Ini Butuh Uluran Tangan

Senin, 08 Maret 2021 - 20:14:00 WIB
Tolong, Gadis Penderita Kaki Gajah di Sumba Barat Daya Ini Butuh Uluran Tangan
Anastasia Arnonce Lende, warga Desa Pero, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, penderita penyakit kaki gajah. (Foto: Istimewa)

SUMBA BARAT DAYA, iNews.id – Sungguh berat penderitaan Anastasia Arnonce Lende, warga Desa Pero, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Penyakit kaki gajah yang diidapnya membuat perempuan kelahiran 10 Agustus 1999 itu lebih banyak menghabiskan hidupnya dengan berbaring.

Anastasia mengaku, setiap hari, dia tidak bisa bergerak lebih banyak. Dia hanya mampu berjalan sejauh 2 hingga 3 meter saja karena menderita kaki gajah atau filariasis limfatik.

"Itu pun dengan tongkat. Kalau dipaksa, rasanya capek sekali karena kaki kiri saya ini berat sekali," kata Anastasia didampingi ibunda tercintanya Yustina Bulu.

Anastasia menceritakan hari-harinya saat didatangi seorang tenaga pendamping Disabilitas Kementerian Sosial RI,  Fredirikus Bulu Ladi, pada Minggu (7/3/2021) jelang petang lalu. Pendamping itu datang membawakan bantuan paket sembako bersama wartawan.

Saat menyambut tenaga pendamping dan wartawan, perempuan berusia 22 tahun ini mengungkapkan, jika tidak menderita sakit, dia ingin tetap bersekolah. Dia pun punya angan-angan untuk bisa membantu ekonomi keluarga dengan bekerja, baik di luar rumah ataupun sebatas membantu orang tua di kebun. 

"Coba tidak sakit, saya mau sekolah dan kemudian kerja bantu orang tua. Ini sekarang untuk melangkah saja saya sulit sekali," katanya.

Niat untuk sembuh tetap Anastasia pelihara. Keluarga pun menyimpan harapan yang sama. Hanya saja, kendala biaya masih membuat niat untuk berobat tidak bisa segera dilakukan. 

Yustina mengatakan, tidak pernah menyangka buah hatinya akan menghabiskan hidupnya tergeletak tidak berdaya seperti sekarang. Dia melahirkan putrinya dengan kondisi normal.

Namun, saat usianya sekitar lima bulan, kaki kiri Anastasi mulai membiru. Lama-kelamaan, kakinya membengkak dan membesar. Saat itu, Anastasia pernah dibawa ke puskesmas. Walapun Yustina ingin membawa putrinya berobat ke rumah sakit, dia tidak bisa melakukannya karena tidak punya uang.

"Satu kali saja kami bawa ke puskesmas. Kami sama sekali tidak duga akan jadi seperti sekarang. Kami ingin dia sembuh, tapi apa daya, biaya berobat kami belum ada," kata Yustina.

Sejak usia delapan tahun, Anastasia yang merupakan buah hati dari pasangan Yustina Bulu dan Lukas Lende Bulu itu, akhirnya berhenti bersekolah. Dia terpaksa hanya menghabiskan waktu di rumah. 

Selama ini pula, doa dan harapan tetap dipanjatkan dan dijaga Anastasia dan keluarga yang hanya mengandalkan hidup dari bertani. Mereka masih yakin, tangan Tuhan akan menggerakkan hati orang-orang yang peduli untuk menolong hingga nantinya keinginan untuk berobat bisa tergapai.

"Saya hanya terus berdoa. Saya berharap agar ada yang membantu saya dan orang tua agar kaki saya dioperasi dan diobati. Operasi pasti akan membutuhkan biaya banyak karena karena harus dilakukan di Rumah Sakit Sanglah di Bali," kata Anastasia sambil menangis.   

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut