Surau, Jembatan hingga Rumah di Rohul Terancam Longsor akibat Tebing Sungai Tergerus Air
Pada kesempatan terpisah, Kepala Desa Sontang Zulfahrianto mengungkapkan, pemerintah desa mendukung permintaan masyarakat terkait untuk pembangunan turap penahan tebing di pinggir sungai yang letaknya hanya kurang lebih 15 meter dari lokasi bangunan Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo tersebut.
Namun, kondisi keuangan desa yang peruntukan dan jumlahnya terbatas dinilai tidak memungkinkan untuk membangun turap pinggir sungai yang panjangnya 250 meter tersebut.
"Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah yang punya anggaran besar agar membangunkan turap penahan tebing itu. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak tidak baik terhadap bangunan Surau Suluk yang bersejarah itu," katanya.
Pria yang akrab disapa Anto Sontang itu menjelaskan, selain bangunan Surau Suluk, juga ada jalan yang sudah mulai tergerus air sungai. Bahkan, lanjut dia saat ini sudah tidak bisa dilalui lagi. Sementara, jalan tersdbut merupakan akses jsmaah menuju Suarau Suluk.
Diar berharap kepada pemerintah kabupaten dan Provinsi Riau agar meluangkan waktu untuk meninjau lokasi Surau Suluk yang kondisinya dinilai sangat mengkhawatirkan.
"Surau Suluk ini sangat bersejarah. Di sekitarnya sudah ada pemakaman Syeh Muhammad Kayo yang merupakan pendiri dari surau suluk tersebut. Untuk itu, besar harapan kami agar pemerintah mau membangun turap penahan tebing di sungai tersebut," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi