get app
inews
Aa Text
Read Next : KPK Dalami Kasus Suap Proyek RSUD Kotim, 3 Tersangka Baru Diperiksa Termasuk Arsitek

Nyawa Bayi Baru Lahir Melayang Akibat Kekurangan Oksigen di Kotim

Senin, 19 Maret 2018 - 10:57:00 WIB
Nyawa Bayi Baru Lahir Melayang Akibat Kekurangan Oksigen di Kotim
Ibu bayi yang meninggal dunia (tengah) akibat kekurangan oksigen di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. (iNews/Asdar Lantoro)

KOLAKA TIMUR, iNews.id – Sungguh memilukan, seorang bayi yang baru lahir asal Kelurahan Simbalai, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) langsung kembali menghadap Sang Pencipta. Ia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit menggunakan ambulans, setelah dirujuk dari Puskesmas Loea.

Informasi yang dihimpun iNews, bayi perempuan yang menjadi anak pertama pasangan muda Adi Saputra dan Nelpawati awalnya sehat dan menangis saat pertama kali keluar dari rahim ibunya. Pasangan berbahagia itu menamai anggota keluarga baru mereka dengan nama Siti Hawa.

Namun tak berapa lama, ditengarai kondisi bayi itu menurun dan mengalami kekurangan oksigen. Bidan dari Puskesmas Loea yang membantu proses kelahiran pun berupaya memberikan perawatan dan pertolongan. Sayangnya, Puskesmas Loea kekurangan stok tabung oksigen, sehingga akhirnya bidan merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Koltim.

Dari sinilah semuanya berawal. Setibanya di RSUD, tim medis yang berupaya memberikan pertolongan sudah tidak bisa menyelamatkan nyawa bayi Siti Hawa. Ia dinyatakan telah meninggal dunia saat masih berada dalam perjalanan, Senin (19/3/2018).

Duka mendalam pun dirasakan pihak keluarga. Sedih bercampur kecewa lantaran saat bayi mungil mereka butuh bantuan, pihak Puskesmas dinilai tidak siap. Ibu kandung bayi itu tampak hanya duduk lemas tak berdaya atas apa yang terjadi pada anak yang baru di lahirkannya. “Cucu saya harus dirujuk karena kekurangan oksigen. Puskesmas juga kekurangan tabung oksigen. Di saat mendesak perlu secepatnya dibawa, sopir ambulans tidak ada,” kata Nenek bayi, Yuslina.

Karena itu, Yuslina berharap pemerintah dapat memperhatikan stok tabung oksigen di Puskesmas agar tidak ada lagi kasus sama hingga meninggal dunia akibat persoalan tersebut.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Loea, Juriani membenarkan adanya peristiwa itu. Ia mengatakan, tabung oksigen di Puskesmas Loea hanya ada dua buah. Satu tabung digunakan di bagian Unit Gawat Darurat (UGD), dan satu lagi tersisa setengah lantaran sebelumnya digunakan pasien lain. “Sisa tabung oksigennya tinggal tersisa sedikit, sudah dipergunakan selama perjalanan pasien namun kehabisa,” ujarnya.

Juriani menambahan, jika bayi yang di rujuk ke RSUD di Koltim memang meninggal akibat kekurangan oksigen atau istilah medisnya hypoxia.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut