Legislator Perindo Marthen Luther Adji Beri Bantuan Benang ke Penenun Sikka NTT
SIKKA, iNews.id - Mama-mama penenun kain di Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mendapat bantuan benang dari anggota legislatif (Aleg) Partai Perindo Marthen Luther Adji, Sabtu (6/9/2025). Bantuan itu disambut gembira para penenun yang selama ini menjadikan tenun sebagai penopang ekonomi keluarga.
Petronela, salah satu penenun, bersyukur dengan kepedulian yang ditunjukkan legislator partai yang dikenal dengan Partai Kita tersebut. “Kami senang dengan hadirnya Bapak Marthen Luther memberikan bantuan. Terima kasih,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Maria Adriana, penenun lainnya. Baginya, bantuan benang sangat berarti untuk melanjutkan produksi. “Dengan adanya bantuan ini, kami sangat-sangat berterima kasih kepada Bapak Marthen dari Partai Perindo. Kami tidak akan lupa dengan Bapak,” katanya.
Marthen yang merupakan Sekretaris Fraksi Partai Perindo DPRD Kabupaten Sikka mengungkapkan, hingga kini total sudah 14 kelompok penenun yang menerima bantuan benang dari dirinya. Rinciannya, 5 kelompok di Kelurahan Nangalimang, 3 kelompok di Desa Watugong, 5 kelompok di Desa Gong Bekor dan 1 kelompok di Desa Lepolima dengan total 147 anggota.
Khusus di Kelurahan Nangalimang, ada 2 kelompok di RT 014/RW 004 yang sudah dua kali menerima bantuan. "Nanti kalau habis, ketua kelompoknya bisa menginformasikan ke saya, supaya saya kasih lagi. Artinya, tidak berhenti di sini, bantuan ini akan berlanjut,” tutur Marthen.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Kupang ini menegaskan, seluruh bantuan yang disalurkan berasal dari gajinya pribadi, bukan dari dana pokok pikiran (Pokir) DPRD. “Pokir baru ada tahun depan. Walaupun saya belum punya Pokir, saya harus bisa membantu mama-mama dari gaji saya," katanya.
Menurutnya, kepedulian ini sejalan dengan visi misi Partai Perindo yang menekankan pentingnya keberpihakan pada kelompok masyarakat yang terpinggirkan, termasuk perajin tenun ikat dan pelaku UMKM.
“Kami diminta pengurus pusat supaya bisa melihat masyarakat yang tidak pernah terjamah bantuan. Kami diharapkan membantu mama-mama, terutama perajin tenun ikat dan UMKM, memberdayakan dan meningkatkan ekonomi mereka," tuturnya.
Bagi Marthen yang pernah mengabdi 33 tahun sebagai ASN sebelum terjun ke politik, tenun ikat bukan sekadar warisan budaya, melainkan juga jalan menuju pemberdayaan ekonomi keluarga. Karenanya, dia berkomitmen untuk terus hadir mendukung kelompok perempuan agar lebih produktif.
Editor: Kastolani Marzuki