get app
inews
Aa Text
Read Next : BNPB: 21 Nama dan 5 Potongan Tubuh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Belum Teridentifikasi

Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Jadi 460 Orang

Rabu, 15 Agustus 2018 - 17:02:00 WIB
Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Jadi 460 Orang
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban yang terkubur reruntuhan bangunan akibat gempa Lonbok, NTB, Rabu (15/8/2018). (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, NTB dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018) terus bertambah. Hingga hari ke-10 pascagempa, Rabu (15/8/2018), korban tewas tercatat sudah mencapai 460 orang.

Jumlah tersebut bertambah 23 orang dari hari sebelumnya, yakni sebanyak 437 orang. Korban tewas terbanyak berada di Kabupaten Lombok Utara mencapai 396 orang, Lombok Barat (39), Lombok Timur (12), Kota Mataram (9), Lombok Tengah (2) dan Kota Denpasar, Bali (2).

Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor. Selain itu, proses evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat.


Sedangkan jumlah korban luka-luka tercatat sebanyak 7.773 orang, di mana 959 orang luka berat dan rawat inap dan 6.774 orang luka ringan atau rawat jalan. Sementara 417.529 orang lainnya kini mengungsi di ribuan titik pengungsian.

Dari 417.529 orang yang mengungsi tersebut terdiri atas 187.889 laki-laki dan 229.640 perempuan. Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 178.122 orang (80.155 laki-laki, 97.967 perempuan), Lombok Barat  104.060 orang (46.827 laki-laki, 57.233 perempuan), Lombok Barat 116.453 orang (52.404 laki-laki,6 4.049 perempuan), dan Kota Mataram 18.894 orang (8.503 laki-laki, 10.391 perempuan).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancar dan merata. “Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah,” kata Sutopo dalam rilisnya yang diterima iNews.id, Rabu (15/8/2018).

Menurut Sutopo, saat ini pendistribusian logistik masih terus dilakukan khususnya ke daerah yang sulit dijangkau. Anggota TNI juga dikerahkan untuk mengirimkan logistik ke daerah yang terisolasi.

“Masih ada beberapa desa atau lokasi pengungsi yang sulit dijangkau karena berada di bukit. Kemudian ada desa yang jalanya sempit dan rusak sehingga presiden memerintahkan TNI mengerahkan personelnya menjangkau lokasi yang terisolasi,” ujarnya.

Dia menjelaskan ada beberapa kendala dalam menyalurkan logistik ke pengungsi, salah satunya yaitu terbatasnya kendaraan. Bahkan untuk daerah yang sulit dijangkau mereka harus menggunakan helikopter.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut