Kasus Covid-19 di Batam Tembus 1.000 Pasien, Lahan Pemakaman Nyaris Penuh
BATAM, iNews.id – Kasus positif Covid-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau melonjak drastis. Dalam dua bulan terakhir tercatat kasus positif nyaris menembus 1.000 pasien tepatnya 968 orang yang dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19.
Kasus pasien Covid-19 yang meninggal juga terus bertambah dan hampir tiap hari ada 1-5 pasien yang dimakamkan.
Kondisi tersebut membuat lahan pemakaman khusus Covid-19 yang disiapkan Pemkot Batam nyaris penuh.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, hampir seluruh kecamatan dinyatakan zona merah Covid-19 seiring dengan terus bertambhanya warga yang positif terkonfirmasi virus corona.
“Hampir setiap hari belasan hingga puluhan warga Batam yang dinyatakan positif Covid-19,” katanya, Senin (31/5/2021).
Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 968 warga Batam positif Covid-19. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit. Sedangkan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) dikarantina di asarama haji di bawah pengawasan tim medis yang sudah ditunjuk pemerintah. “Saat ini di Batam yang terbanyak adalah pasien OTG,” ucapnya.
Dia menjelaskan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dan tim gugus tugas Covid-19 untuk menekan angka jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19.
Rudi juga telah memerintahkan pengawasan terhadap warga yang positif terinfeksi virus corona dilakukan hingga ke tingkat RT dan RW.
“Warga yang positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah akan langsung diawasi perangkat RT/RW yang tergabung dalam PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat,” katanya.
Melonjaknya kasus Covid-19 juga membuat lahan pemakaman khusus untuk pasien Covid-19 yang meninggal nyaris penuh.
Penggali kubur di TPU Sei Temiang, Abo mengatakan, sejak April, hampir setiap hari ada pasien covid yang meninggal. “Jumlahnya bisa mencapai 5-7 orang dalam satu hari,” katanya.
Selain di Kota Batam, lonjakan kasus Covid-19 di Kepulauan Riau juga melanda wilayah lain seperti Kabupaten Lingga, Natuna, Anambas, Tanjung Pinang, dan Tanjung Balai Karimun.
Editor: Kastolani Marzuki