Kasihan Anak Ini, Jantungnya Bocor dan Ibunya Meninggal Setahun Lalu

MAMUJU, iNews.id - Yusuf pria 40 tahun asal Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju terus berupaya tegar mengasuh anak tercinta yang tegah berjuang melawan penyakit yang diderita. Najwa, nama gadis mungil yang baru menginjak usia 2 tahun 3 bulan itu harus melawan rubella dengan kondisi jatung yang bocor.

Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak mungkin ungkapan yang pas bagi Yusuf. Setahun lalu istri tercinta, Nurfaidah dipanggil Yang Maha Kuasa yang mengharuskan Yusuf merawat ke lima anaknya seorang diri.

Baca Juga

Anak Penyandang Disabilitas di Pandeglang Tinggal dalam Kurungan Ayam

Yusuf kini harus menanggung pilu seorang diri merawat anak bungsunya, Najwa yang mengalami disfungsi jantung atau jantung bocor. Belum juga sempat berbicara, Najwa yang baru berusia 16 bulan harus berpisah dengan ibu yang melahirkannya.

Yusuf hanya seorang petani serabutan di kampung halamannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari. Penghasilan Yusuf yang tidak tetap dan tak ada ibu yang mengasuh membuat Najwa dalam kondisi yang memperihatinkan. Najwa mengalami gizi buruk.

Baca Juga

Pegawai Honorer Universitas Palangkaraya Tewas Gantung Diri

Beruntung Yusuf memiliki asurasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS sehingga meringankannya dalam perawatan Najwa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju. Kondisi tubuh Najwa saat ini penuh dengan bercak merah.

Pria 40 tahun itu kini hanya bisa berharap anak bungsungnya mendapat bantuan. Semoga, kata dia, ada dermawan yang dapat membantu pengobatan jantung Najwa secara intensif. 

Baca Juga

Aniaya Guru, Ayah dan Kakak Siswa Ditahan Polres Lombok Timur

"Semoga anak saya bisa kembali normal seperti anak-anak lain. Alhamdulillah ada BPJS," ucap Yusuf di ruang rawat inap RSUD Mamuju.

Diketahui, Najwa sudah mengalami jantung bocor sejak umur 4 bulan. Saat ini, Yusuf bergantian bersama anaknya menjaga Najwa. Saat Yusuf pergi bertani, Najwa dijaga oleh kakaknya yang juga masih di bawah umur di rumah sakit.

Editor: Achmad Syukron Fadillah