JAKARTA, iNews.id - Tim gabungan TNI-Polri terus memburu 11 DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah. Sepanjang 2021, Koopsgabsus TNI bersama Satgas Madago Raya menembak mati tujuh teroris poso dalam kontak senjata, tersisa empat lainnya yang masih dikejar.
Tindakan tegas dan terukur ini sekaligus menjadi pembuktian kerja keras serta kerja sama solid antara TNI dan Polri dalam memberantas teroris. Sekaligus upaya memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.

Tewaskan Ali Kalora, Ini Rekam Jejak Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi Hadapi Teroris
Bukan tanpa alasan, aksi teroris Poso ini sudah banyak meneror masyarakat. Tercatat, pada 27 November 2020, mereka menyerang dan membunuh empat warga di Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tenggara.
Merespons aksi tersebut, Pimpinan TNI membentuk dan mengirim Koopsgabsus TNI yang akan beroperasi secara terkoordinasi dengan Satgas Madago Raya. Tim gabungan ini mengejar dan menangkap 11 DPO Teroris kelompok Qatar dan Ali Kalora yang selama ini bersembunyi di pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Sigi dan Parigi Moutong (Parimo), Sulteng.

Aparat Gabungan Fokus Kejar Sisa 4 DPO Terduga Teroris MIT Poso
Pasukan Koopsgabsus TNI mengawali tugasnya di daerah operasi Poso, Parimo dan Sigi, Sulteng. Tugas mereka efektif mulai awal Januari 2021.
Dalam manuvernya, tim ini mengandalkan kelompok kecil dengan daya gempur tinggi serta memiliki daya jelajah luas. Mereka memiliki kemampuan bermanuver di berbagai medan, cuaca yang sangat ekstrem untuk mengejar dan menyergap titik persembunyian 11 DPO teroris Poso tersebut.

Lokasi Penembakan Terduga Teroris Ali Kalora Tak Jauh dari Penangkapan Abu Alim
Editor: Donald Karouw













