get app
inews
Aa Text
Read Next : Bentrokan di Kendari Pecah, Kapolresta Kombes Edwin L Sengka Terluka

Jadi Pasien Pertama yang Sembuh dari Covid-19 di Sultra, Ini Cerita Fitri Amaliah

Kamis, 09 April 2020 - 14:43:00 WIB
Jadi Pasien Pertama yang Sembuh dari Covid-19 di Sultra, Ini Cerita Fitri Amaliah
Fitri Amaliah (25), pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 asal Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (Foto: Antara)

KENDARI, iNews.id – Seorang warga Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sebelumnya dinyatakan positif corona, berhasil sembuh dari virus itu. Setelah pulih, pasien bernama Fitri Amaliah (25), itu diizinkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari, pada Rabu (8/4/2020).

Fitri Amaliah menjadi pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari virus corona di Kota Kendari. Fitri sempat menjadi pasien yang diisolasi di RSUD Bahteramas karena positif Covid-19 berdasarkan hasil uji sampel tenggorokan atau swab sejak tanggal 19 Maret 2020.

Tepat pada tanggal 28 Maret 2020, dia dinyatakan sembuh dari virus yang mematikan tersebut. Meskipun telah dinyatakan sembuh, dokter belum mengizinkannya pulang dengan pertimbangan psikologis bagi dirinya, keluarga hingga masyarakat sekitar.

Lalu pada Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 14.50 Wita, Fitri diizinkan keluar dan meninggalkan RSUD Bahtermas Kendari. Dia dijemput langsung oleh keluarganya.

Sebelum meninggalkan RSUD Bahtermas tempat dia diisolasi selama kurang lebih sebulan, Fitri berbagi cerita kepada para wartawan yang hadir. Fitri didampingi mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Bahteramas Kendari dr Sjarif Subijakto, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal, dan dokter spesialis paru di RSUD Bahteramas, dr Irwan Derma Karya sebagai dokter yang menangani Fitri selama menjalani isolasi.

Fitri dalam pernyataan dan kesaksiannya pertama kali mengungkapkan, dirinya bisa sembuh dari virus corona berkat perawatan intensif dari seluruh dokter dan perawat yang ada di RSUD Bahtermas Kendari.

“Saya adalah salah satu pasien yang pernah positif terkena virus corona dan sekarang dinyatakan sembuh, telah dinyatakan negatif berkat pemeriksaan dan perawatan intensif seluruh dokter dan perawat yang ada di Rumah Sakit Bahteramas,” kata Fitri.

Fitri bercerita, awal mula dirinya terkena virus corona, gejala yang dialami, yakni mengalami demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan menggigil pada tanggal 4 Maret 2020. Dia juga baru pulang umrah.

“Pas periksa ke dokter, langsung dapat rujukan karena ada riwayat perjalanan ke luar negeri (umrah) dan masuk ruang isolasi (RSUD Bahteramas) pada tanggal 9 Maret 2020,” ucap perempuan berhijab itu.

Dia langsung dibawa ke ruang isolasi oleh tim medis lantaran memiliki riwayat perjalanan umrah dan menunjukkan gejala Covid-19. Dirinya mengaku sempat khawatir bila hasil swab-nya positif.

“Saya bertanya-tanya apakah nanti positif atau tidak. Tapi setelah dinyatakan positif, saya juga tidak merasakan sakit yang parah. Kategori saya ringan, jadi proses penyembuhannya juga cepat,” katanya.

Selama dirawat, Fitri berusaha untuk tidak stres. Dia telah berniat dan tekad untuk bisa sembuh dari virus yang telah membunuh puluhan ribu manusia di dunia, termasuk ratusan orang di Indonesia.

Agar tidak stres, dia tetap melakukan interaksi dan komunikasi bersama teman, kerabat terutama orang tuanya meskipun berada di dalam ruang isolasi. Dengan cara itu, dia pun bisa menghilangkan rasa jenuh ketika menjalani isolasi sehingga tidak merasa stres. Sebab, jika stres, imunitas tubuh akan turun.

“Jadi diusahakan untuk tidak stres. Saya baca buku, main game, sering berkabar sama teman, keluarga lewat telepon,” ujarnya.

Dia juga terus mendapatkan dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat sehingga dorongannya untuk sembuh semakin besar. “Ini (positif corona) pasti sembuh. Tenang saja, gejalanya tidak berat,” ujar Fitri menirukan kata-kata dukungan dari teman-temanya.

Fitri yang telah sembuh berpesan agar masyarakat tidak perlu resah dan mengucilkan orang yang positif Covid-19. Orang yang positif corona bukan sebuah aib sehingga harus dijauhi apalagi dikucilkan. Virus tersebut bisa disembuhkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak stres, tetap menjaga imun tubuh dan selalu menaati imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Setelah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, Fitri pun mengaku siap menjadi relawan bila dibutuhkan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan Covid-19.

Sementara ibu Fitri, Sri mengatakan, selalu mendoakan anaknya di setiap salatnya agar bisa sembuh dari virus mematikan itu. Dia juga mengaku terus memberikan motivasi agar anaknya selalu semangat saat menjalani isolasi. Dia juga terus mengingatkan Fitri agar terus melaksanakan kewajibannya sebagai umat Muslim, yakni salat lima waktu.

Dokter Spesial Paru RS Bahteramas Kendari dr Irwan Derma Karya sekaligus dokter yang menangani Fitri mengatakan, Fitri merupakan pasien yang cukup kooperatif saat menjalani isolasi di RSUD Bahteramas. Dari awal sampai akhir, Fitri terus mengikuti instruksi yang diberikan oleh perawat maupun dokternya.

“Jadi hampir tidak ada kendala dalam merawat nona Fitri ini,” katanya.

Selain itu, Fitri telah melaksanakan tiga kali uji swab. Hasil uji swab kedua dan ketiga Fitri dinyatakan negatif. Dia pun seharusnya sudah bisa pulang pada 28 Maret lalu.

“Cuma karena kami diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, maka Rabu (8/9/2020) baru diizinkan pulang,” katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut