Izin Operasi Truk Batu Bara Terancam Dicabut jika Nekat Melintas saat Puncak Mudik Lebaran
Senin, 18 April 2022 - 12:33:00 WIB
Antara
Baca Juga
Mudik 2022, Per Hari Diprediksi 15.900 Kendaraan Melintasi Jalan Tol Kayuagung - Palembang
Dia menuturkan, sanksi bisa berupa pencabutan izin operasional dari Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, BPTD dan Ditlantas Polda Jambi.
"Kebijakan ini masih menunggu Surat Edaran Gubernur Jambi," tuturnya.
Menurutnya, truk pengangkut batu bara dan angkutan barang lainnya terhitung sejak 28 April-9 Mei 2022 dilarang beroperasi.
"Bukan hanya mobil angkutan batu bara saja, mobil angkutan barang juga dibatasi dan yang boleh melintas hanya mobil pengangkut sembako dan bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini diberlakukan agar arus mudik dan balik lancar," katanya.
Editor: Kurnia Illahi
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Regional
2 hari lalu
Kebakaran Tragis Gudang BBM di Jambi, 1 Pekerja Tewas Mengenaskan
Sulsel
13 hari lalu
Kisah Penculikan Bilqis dari Taman Makassar ke Hutan Jambi, Dijual 3 Kali hingga Rp80 Juta
Sulsel
13 hari lalu
Kasus Penculikan Bilqis dan Perdagangan Anak, 4 Orang Ditetapkan Tersangka
Sulsel
13 hari lalu
Terungkap! Balita Bilqis Diculik-Dijual Rp80 Juta ke Warga Suku Anak Dalam di Jambi
Sulsel
14 hari lalu
Hilang Misterius, Bocah 4 Tahun asal Makassar Ditemukan Selamat di Pedalaman Jambi
Regional
18 hari lalu
Polisi Ungkap Sindikat Curanmor di Jambi, 2 Pelaku Ditangkap
Berita Terkini
Jabar
43 menit lalu
3 Tempat Wisata di Ciseeng yang Wajib Dikunjungi untuk Liburan Seru dan Hemat!
Jabar
2 jam lalu
Gempa Terkini Guncang Bayah Banten, Cek Magnitudonya!
Jatim
4 jam lalu
Begini Reaksi Netizen Lihat Video Wanita Tanpa Busana Pegang Al Quran
Jateng
6 jam lalu
16 Korban Longsor Banjarnegara Masih Hilang, Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari
Jabar
6 jam lalu
3 Tempat Wisata Alam di Bandung yang Cocok Buat Healing dan Menenangkan Pikiran
Regional
7 jam lalu
Bisa Picu Konflik, Kemendagri Minta Pemda Tak Anggap Sepele Batas Desa