Ibu Gadis yang Bawa Uang Rp20 Juta di Bandara Jambi Mengaku Anaknya Dihipnotis

JAMBI, iNews.id – Ibu kandung In (15), gadis asal Tangkit, Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi yang nekat membawa uang Rp20 juta mengaku anaknya dihipnotis pacarnya.

In pun menuruti permintaan pria berinisial AB untuk menjual motor Yamaha NMax milik orang tuanya seharga Rp20 juta dan menemuinya di Jakarta Barat. Pria berinisial AB itu diakui In sebagai kekasih hatinya.

Remaja Bawa Uang Rp20 Juta Demi Temui Pacar di Jakarta Ternyata Kenal lewat Game Online

"Putri saya itu, sama sekali tidak mengerti terkait prosedur penerbangan, mulai dari melakukan swab antigen, pembelian tiket, hingga proses keberangkatan ke bandara," ungkapnya, Kamis (10/6/2021).

Dia menilai, otak di balik penjualan sepeda motor merek Yamaha N-Max miliknya adalah laki-laki yang mengaku berdomisili di wilayah Jakarta Barat tersebut.

Heboh Remaja Jambi Bawa Uang Rp20 Juta Demi Temui Pacar di Jakarta

"Jadi, yang mempengaruhi anak saya ini ya laki-laki itu. Dia lah yang mengatur semua, mulai dari keberangkatan sampai penjualan motor," kata Ibu In.

Dia menambahkan, putrinya sangat intens berkomunikasi dengan laki-laki tersebut, mulai dari menentukan pembeli, hingga harga motor yang akan dijualnya.

"Untuk sepeda motor sendiri, dijual melalui grup jual beli di media sosial Facebook," ujarnya.

Selanjutnya, usai menemukan pembelinya, AB yang disebut sebagai kekasih anaknya tersebut kemudian berkomunikasi dengan pembeli melalui telepon untuk melakukan negosiasi harga.

"Yang nentuin harganya dia (AB), karena awalnya sempat ditawar Rp8,5 juta. Dia bilang, jangan kau bodohi anak kecil, motor itu kok cuman dihargai segitu," ujar ibu In saat menirukan omongan pria tersebut.

Diakuinya, saat akan menjual motor miliknya, putrinya tidak sama sekali membawa surat-surat kendaraan tersebut, seperti BPKB dan STNK.

"Ya mungkin disuruh balik ke rumah buat ambil BPKB, barulah dijual Rp22 juta," ucapnya.

Ibu In merasa bersyukur atas viralnya video anaknya di medsos. "Ya hikmahnya, anak saya tidak jadi berangkat. Kalau sudah berangkat, wah saya tidak tahu lagi, karena laki-laki itu saya rasa sudah penipu," tuturnya.

Editor: Kastolani Marzuki