get app
inews
Aa Text
Read Next : 34 Bencana Terjadi Dua Hari Terakhir, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem di Pengujung Oktober

Gempa Lombok Rusak 606 Sekolah, Kemendikbud Siapkan Rp221 Miliar

Minggu, 12 Agustus 2018 - 21:40:00 WIB
Gempa Lombok Rusak 606 Sekolah, Kemendikbud Siapkan Rp221 Miliar
Puluhan anak korban gempa terlihat antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar di tenda darurat Posko Pengungsian Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/8/2018). (Foto: iNews.id/M Awaluddin)

JAKARTA, iNews.idGempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya pada Minggu, 5 Agustus 2018 lalu, telah merusak ratusan gedung sekolah.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total ada 606 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa. Dari 606 sekolah yang rusak, rinciannya 3.051 ruang kelas rusak, 1.546 di antaranya rusak berat, 671 ruang kelas rusak sedang, dan 834 ruang kelas rusak ringan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk menyelenggarakan sekolah darurat diperlukan 319 unit tenda namun baru 21 tenda sudah terpasang sehingga masih ada kekurangan tenda 298 unit tenda.

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan pendataan, mendistribusikan bantuan, kampanye kembali ke sekolah, bantuan sosial tanggap darurat untuk sekolah yang rusak dan menyusun rencana bantuan untuk memulihkan kerusakan dan belajar mengajar di NTB dan Bali. Total rencana bantuan dari Kemendikbud sebesar Rp229,248 miliar,” paparnya dalam rilis yang diterima iNews.id, Minggu (12/8/2018).


Puluhan anak korban gempa lombok, NTB mengikuti kegiatan belajar mengajar di tenda darurat yang dibangun TNI. (Foto: iNews.id/M Awaluddin).

Selain ratusan sekolah rusak, gempa tersebut juga merusak enam jembatan, tiga rumah sakit dan 10 puskesmas, 15 masjid dan 50 musala, serta 20 unit perkantoran. “Pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas di lapangan,” ucap Sutopo.

Menurut dia, pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan agar terdata jumlah kerusakan rumah dengan nama pemilik dan alamat untuk selanjutnya di-SK kan bupati/wali kota dan diserahkan ke BNPB untuk selanjutnya korban menerima bantuan stimulus perbaikan rumah.

Belajar di Tenda Darurat

Sementara itu, aktivitas belajar mengajar bagi siswa korban gempa tetap berlangsung. Aktivitas belajar itu dilakukan di tenda darurat yang dibangun TNI di Posko Pengungsian Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Salah seorang siswa korban gempa, Ramdani mengaku senang bisa mengikuti belajar di tenda pengungsian. “Seneng sekali bisa sekolah lagi meski di tenda darurat. Saya pengin masuk sekolah lagi, tapi sekolahnya rusak kena gempa,” ucapnya.


Salah seorang pengajar, Kapte Ary Bachtiar mengatakan, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meski dilakukan di tenda pengusian. “Kegiatan ini untuk mengembalikan rutinitas anak pengungsi yakni belajar. Selain itu, menguatkan mereka dalam menghadapi bencan gempa,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut