576 Kali Gempa Susulan Guncang Lombok, Warga Diresahkan Pesan Hoaks
JAKARTA, iNews.id – Gempa susulan terus mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak gempa 7,0 Skala Richter (SR), Minggu (5/8/2018). Hingga Minggu (12/8/2018) atau H+7 pukul 15.00 WIT, tercatat ada 576 gempa susulan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, intensitas gempa susulan relative kecil. Diperkirakan gempa susulan ini masih akan terjadi hingga empat pekan ke depan. “Warga diminta tetap tenang namun harus waspada,” kata Sutopo dalam rilisnya yang diterima iNews.id.
Dia mengatakan, saat ini, masyarakat Lombok diresahkan dengan masih banyaknya kabar hoaks atau informasi menyesatkan yang beredar di media sosial. Kabar hoaks tersebut berisi bahwa nanti malam pukul 22.30 WITA hingga 23.59 WITA diperkirakan terjadi gempa susulan dengan kekuatan 7,5 SR. Karena itu, warga diharapkan tidak berada di dalam rumah.
“Ada juga hoaks yang disebarkan di sosial media dengan mencantumkan foto dan nama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo yang berisi bahwa adanya ramalan orang Belanda yang memperingatkan akan ada gempa besar. Planet ini sangat sibuk dengan peristiwa alam gempa dan gunung meletus. Akan terjadi gempa bumi dangkal yang besar akan terjadi di Indonesia,” beber Sutopo.
Terkait kabar hoaks di media sosial itu, Sutopo menegaskan, semuanya hoaks dan tidak benar. Menurut dia, ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia saat ini belum bisa memprediksi gempa secara pasti di mana, kapan, berapa besar gempanya.
“Untuk itu, jika masyarakat menerima informasi hal itu dalam bentuk apa pun akan terjadi gempa dengan menyebutkan waktu, magnitudo, lokasi. Itu tidak benar. Abaikan dan jangan ikut-ikutan menyebarkan,” tandasnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengatakan, mengenai gempa susulan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan dengan kecenderungan getaran yang semakin melemah secara fluktuatif.
"Kami tetap menghimbau agar warga tetap tenang namun waspada. BMKG secara terus menerus memantau perkembangan kegempaan ini selama 24 jam dan menginformasikannya kepada masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan gempa di Lombok yang terjadi merupakan siklus 200 tahunan dari patahan Flores. Titik gempa terkuat ada di Lombok Utara dan Lombok Timur, kemudian muncul titik di Mataram. Menurutnya, Pulau Lombok berdekatan dengan batu bumi yang patah dan disebut sebagai Sesar Flores.
Bentang patah sesar Flores ini dari Bali hingga utara Laut Flores. Patahan terjadi akan memunculkan energi yang sangat besar. Patahan terbesar muncul 200 tahun silam dan yang terjadi saat ini pengulangannya kembali.
Editor: Kastolani Marzuki