Dokter di Riau Meninggal karena Terpapar Covid-19, Sempat Alami Happy Hypoxia
PEKANBARU, iNews.id - Tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 kembali bertambah di Provinsi Riau. Seorang dokter bernama Yudi Rianto meninggal karena terpapar virus corona dan sempat mengalami gejala klinis happy hypoxia.
Direktur RSUD Arifin Achmad (AA) dr Nuzelly Husnedi MARS mengatakan, pasien meninggal di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru, pada Jumat (2/10/2020) malam. Yudi Rianto merupakan dokter umum yang membuka praktik sendiri.
“Atas kesepakatan dengan keluarga almarhum, jenazah dr Yudi Rianto dilakukan pemulasaran sesuai protokol Covid-19 pada Jumat malam," kata dr Nuzelly Husnedi MARS di Pekanbaru, Sabtu (3/10/2020).
Nuzelly mengatakan, acara pelepasan jenazah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu telah dilakukan pada Sabtu pagi. Jenazah langsung dimakamkan di TPU) Tengku Mahmud Palas, yang khusus untuk jenazah pasien Covid-19.
Almarhum baru tiba di RSUD AA pada Jumat siang dengan kondisi kesehatan sudah buruk. Hasil diagnosa dokter yang menangani pasien menunjukan hasil rapid test reaktif dan gejala klinis Covid-19 di antaranya demam dan sesak napas. Selain itu, almarhum juga mengidap diabetes.
“Datang (almarhum) siang, meninggal sorenya. Kondisinya sesak sekali, sudah jelek,” katanya.
Dia mengatakan pasien saat pertama tiba sempat mengaku sudah seminggu terakhir demam. Namun, dia belum memeriksakan kondisinya.
Nuzelly menyatakan kondisi klinis pasien menunjukan happy hypoxia, yaitu gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi namun tidak disadari. Orang mengalami kondisi happy hypoxia sebenarnya bisa terlihat gejalanya, tapi kerap diabaikan karena merasa masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Pasien dengan gejala ini juga menunjukan kadar oksigen di daerah menurun. Gejala awal yang biasanya dialami tubuh di antaranya seperti kelelahan, sakit kepala, demam, nafas lebih pendek, terkadang kehilangan nafsu makan.
“Happy hypoxia yang tak disadari, pasien langsung tumbang saja. Yang jelas ada riwayat demam,” ujarnya.
Nuzelly menambahkan, hasil uji usap pasien belum diketahui. Namun dari uji cepat atau rapid test menunjukan hasilnya reaktif dan kondisi klinis terinfeksi virus SARS-Cov-2.
“Rapid test reaktif, kondisi klinis sangat khas Covid-19. Diagnosis dokter juga Covid-19,” katanya.
Dalam dua bulan terakhir ini sudah empat tenaga kesehatan di Riau yang meninggal dunia karena Covid-19. Tiga di antaranya dokter dan seorang lagi perawat.
Editor: Maria Christina