Asal Usul Otak-otak, Makanan Khas Kepulauan Riau yang Dibungkus Daun Kelapa

Lalu, berbeda dengan otak-otak dari daerah lain di Indonesia yang biasanya menggunakan daun pisang, otak-otak khas Kepulauan Riau menggunakan daun kelapa atau nipah sebagai pembungkusnya.
Kemudian, sisi setiap ujungnya dijepit, bisa menggunakan lidi atau dengan stapler. Adonan dari otak-otak yang dibungkus dengan daun kelapa tersebut, kemudian dibakar atau dipanggang di atas arang panas.
Oleh karena itu, otak-otak khas Kepulauan Riau ini memiliki tekstur yang lebih kering, pedas dan memiliki aroma ikan berasap yang lebih khas.
Selain itu, anda akan merasakan aroma bumbu yang menyengat setelah bungkusan daun kelapa atau nipah tersebut dibuka. Hal ini karena, otak-otak yang diolah tidak menggunakan tepung atau bahan tambahan sebagai campuran dalam adonan otak-otak.
Jika kalian makan satu otak-otak saja tidak mungkin cukup, mengingat porsi yang disajikan setiap bungkusnya memang sedikit. Maka, tak heran bila harga otak-otak yang ada di Tanjungpinang Kepulauan Riau ini hanya dibanderol sekitar Rp500 per pcs.
Sedangkan untuk otak-otak yang berbahan dasar ikan dan Rp1.000 per pcs, untuk otak-otak yang berbahan dasar sotong (cumi murni) atau campuran ikan dan cumi.
Selain dibakar, anda bisa memesan untuk otak-otak yang digoreng Rp2000 per pcs. Tidak jauh berbeda bukan harga satuan otak-otaknya.
Nah itulah pembahasan mengenai asal usul otak-otak, makanan khas Kepulauan Riau.
Editor: Nani Suherni