Asal-usul Kata Betawi, Sejarah Penamaan Suku Multietnis di Jakarta
Selain itu, Batavia juga dijadikan sebagai nama sebuah kapal layar berukuran besar dari Belanda yang dimiliki VOC. Sejak 1621, pemerintahan Batavia dibentuk, pembangunan kota juga gencar dilakukan hingga 1650.
Sejak itulah kota Batavia semakin ramai oleh para pedagang dari berbagai negara.
Asal-usul kata Betawi berikut ini mungkin terdengar nyeleneh. Namun tak sedikit yang mempercayainya.
Sebagian orang meyakini kata Betawi berasal dari kalimat "mambet tahi" yang artinya bau tahi. Penamaan ini bisa ditelusuri berdasarkan kisah perjuangan tentara Belanda mempertahankan Bastion Hollandia yang dicatat oleh pelancong Belanda berdarah Jerman, Johan Nieuhoff (1618-1617), dalam buku Die Gesantschaft Der Ost Indischen Gesellschaft in Den Vereinigten Nierderlandern An Tartarischen Cham.
Buku tersebut ditulis dengan kata-kata Melayu yang menjadi lingua franca saat itu, “O seytang Orang Hollanda de bakkalay sammatay," yang berarti, “O setan orang Belanda berkelahi sama tahi.” (Halaman 36)
Dari kisah tersebut muncul asal-usul kata Betawi yang berasal dari kata “mbetai”, penyebutan singkat untuk kata “mambet tahi”, yang dalam Bahasa Jawa berarti bau tahi. Namun dalam istilah Jawa, asal-usul kata Betawi tersebut disebut sebagai "jarwa dhosok" (kirata basa) yang jauh dari logika sejarah, atau dalam Belanda dikenal dengan "let uti zijn zuigen" (isapan jempol belaka).
Editor: Rizky Agustian