10 Kesenian Indonesia yang Hampir Punah, Sempat Populer di Zamannya
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa kesenian Indonesia yang hampir punah seiring perkembangan zaman. Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya dan kesenian.
Masing-masing daerah memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik dan menarik. Sayangnya saat ini banyak kesenian dan budaya Indonesia yang hampir punah.
Kondisi tersebut terjadi, selain perkembangan zaman juga karena banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Kemajuan zaman menggerus para pegiat seni.
Merupakan alat musik perkusi yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Bentuk alat musik ini mirip dengan bonang. Dahulu setiap talempong unggan ditampilkan ditonton oleh banyak orang.
Kini, pertunjukkan talempong unggan semakin sepi peminatnya. Talempong unggan terdiri dari enam talempong dalam satu standar, dua gendang dan satu aguang.
Talempong menghasilkan lima nada atau disebut dengan nada pentatonis.
Asal usul kesenian ini berasal dari Nagari Tuo Minangkabau, yaitu Nagari Pariangan dibawa oleh Dt. Rajo Indo Puto bersama Dt. Paduko Alam dalam rangka mengembangkan adat budaya Minangkabau.
Dalam perjalanannya ini menemukan banyak kejadian-kejadian dan peristiwa yang mendukung terciptanya lagu-lagu dalam musik Talempong Unggan.
Disebut juga sebagai tari tulis tilu. Kesenian ini merupakan tarian tradisional berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Tari Ronggeng ketuk biasanya dipertunjukkan untuk upacara adat desa seperti upacara Ngarot, bersih desa, mapag sri dan lain-lain.
Tari ronggeng ketuk dimainkan dengan berpasangan pria dan perempuan. Menurut warga desa Lelea, ronggeng ketuk ini bertujuan untuk ngabibita atau menggoda agar para jejaka dan gadis saling berpandang-pandangan dan kemudian jatuh cinta.
Kata ronggeng pada dasarnya merupakan sebutan untuk menunjukkan suatu identitas seseorang, biasanya penari perempuan, dalam suatu jenis kesenian tertentu seperti Ketuk Tilu dan Tayuban.
Kesenian dari Jawa Barat. Topeng menor sebenarnya sebutan untuk menunjukkan seseorang sebagai seorang penari topeng. Sedangkan menor merupakan nama lain bagi seorang yang bernama Carini, yaitu anak dari Sutawijaya dan Sani.
Sutawijaya merupakan seorang dalang wayang kulit dan Sani dalang topeng. Alasan mengapa tarian ini disebut topeng menor karena seni topeng tersebut pada saat itu terdapat penari topeng yang bersuara merdu, cantik dan pandai menari.
Merupakan pertunjukkan drama dengan boneka terbuat dari kulit. Pertunjukkan wayang kulit dapat dikatakan sebagai kesenian tradisional yang paripurna karena di dalamnya tergantung seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, pahat dan perlambang.
Kesenian wayang kulit berasal dari Jawa, istilah wayang berasal dari kata ‘ma Hyang’ yang berarti menuju spiritual Sang Kuasa. Namun ada juga yang mengatakan, wayang berasal dari teknik pertunjukkan menggunakan bayangan (bayang/wayang) di layar.
Pada zaman sekarang, pertunjukkan wayang kulit sudah jarang terlihat di daerah-daerah. Wayang kulit kini telah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia oleh UNESCO.
Editor: Kurnia Illahi