PALU, iNews.id – Warganet atau netizen kembali dihebohkan dengan kemunculan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (1/12/2020). Yang mengejutkan, kemunculan buaya itu ditemani perempuan berbaju merah dan berkerudung putih corak hitam.
Kemunculan buaya beserta perempuan msiterius itu terekam video yang diunggah akun Instagram @infopalu.
“Cukup lama tidak terlihat, buaya berkalung ban sempat menampakan diri di bantaran sungai Palu, Selasa (01/12/2020) siang tadi. Menariknya saat kemunculannya buaya ini, ada seorang warga yang terlihat sangat dekat jaraknya dengan buaya. Setelah beberapa saat menampakan diri, ‘buaya seleb’ ini akhirnya pergi lagi. Video: Zakia Amir,” tulis akun Instagram @infopalu, dikutip pada Rabu (2/12/2020).
Video tersebut telah ditonton lebih dari 29 ribu kali. Dalam video yang direkam terdengar suara warga yang ramai berteriak yang sepertinya menengok buaya itu dari kejauhan, berbeda dengan perempuan berbaju merah yang belum diketahui identitasnya itu.
Sontak saja ramai netizen memberikan komentarnya. “Waduh muncul lagi buaya itu, kok bisa ibu itu melihat dekat sekali,” ujar akun @dan.puncis.
“Salfok dengan orang ba teriak ‘ya maju buk tarik bannya’,” tulis akun @ryntiadnn.
“Mamanya siapa kasian itu ya Allah,” tulis akun @vitamananta.
Tak hanya menghebohkan Palu, kabar buaya viral itu juga memancing perhatian dunia internasional. Pada Februari lalu, presenter asal Australia Matt Wright dan rekannya seorang pakar reptil, Chris Wilson, berada di Palu dalam misi membantu melepaskan buaya yang sudah bertahun-tahun terjebak ban yang melilit lehernya itu.
Kedua pakar bergabung dengan tim satuan tugas yang dipimpin Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah Haruna setelah berkonsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan mendapat izin resmi.
Buaya yang tampak sehat itu terlihat jelas membuka mulutnya, namun tetap diam meski ada seorang perempuan berada tak jauh darinya. Namun, tak lama kemudian buaya berkalung ban itu bergerak dan masuk ke sungai, beranjak kembali ke habitatnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait