BAUBAU, iNews.id - Sebuah video pesta minuman keras (miras) yang diduga dilakukan anggota DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), di tengah pandemi Covid-19, viral di media sosial. Dalam video tersebut, pesta miras dilakukan legislator perempuan itu bersama rekannya, yang salah satunya Aparatur Sipil Negara (ASN).
Perempuan yang pesta miras dan direkam dalam video itu diduga anggota DPRD Kota Baubau itu berinisial NA (23). Dalam video berdurasi 23 detik yang viral di media sosial, tampak aktivitas pesta miras digelar dalam sebuah ruangan. Tampak pula banyak botol miras di dalam ruangan itu.
Pesta miras dilakukan bersama teman lelakinya yang berprofesi sebagai ASN berinisial FN dan beberapa orang lainnya. Pesta miras itu direkam oleh salah satu dari mereka.
Si perekam juga menyebut orang yang diduga NA sedang berciuman dengan ASN yang menjabat sebagai kepala bidang di salah satu instansi di Kota Baubau.
Dalam video tampak FN sedang minum miras sambil menyandarkan kepalanya untuk memeluk NA. Sementara NA membalas aksi FN dengan melambaikan tangannya ke kamera sambil tertawa.
Video viral itu kini ramai dibicarakan setelah seseorang mengunggahnya di grup Facebook. Namun, video ini sudah beredar melalui aplikasi WhatsApp sejak Jumat kemarin.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi Bintang Perjuangan Pembangunan (BPP) di DPRD Kota Baubau, Muhammad Yumardin Haeruddin, mengatakan bakal melakukan pemeriksaan internal untuk mendalami video viral yang diduga melibatkan anggota DPRD Kota Baubau. Dirinya juga baru sebatas menonton video yang beredar luas di media sosial.
Dia juga belum bisa menyimpulkan apakah salah satu perempuan dalam video tersebut adalah anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berinisial NA (23).
“Kami belum bisa menyimpulkan. Kami akan kumpulkan dulu keterangan dan pastikan apakah memang itu kader partai yang juga anggota DPRD Kota Baubau.Setelah itu kami peroleh, baru bisa nanti diketindaklanjuti apakah itu melanggar kode etik atau bagaimana,” kata Muhammad Yumardin Haeruddin.
Yumardin mengungkapkan, belum ada pemanggilan yang dilakukan PDIP kepada NA guna mengklarifikasi kebenaran video tersebut.
Sementara NA hingga saat ini belum memberi penjelasan perihal video viral tersebut. NA yang dihubungi beberapa kali lewat panggilan telepon dan pesan WhatsApp hingga kini belum merespons.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait