Kedatangan warga dua kampung ke Masjid Jami bukan sekadar mengambil makanan, tetapi juga sebagai bentuk balasan atas kunjungan warga Kampung Lurah yang sebelumnya telah datang ke kampung mereka untuk mengambil hanceungan serupa. Tradisi ini dilakukan secara bergantian dan penuh keakraban.
Tokoh masyarakat, Sahri menjelaskan bahwa Ngatir dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni pada 12 Rabiul Awal (peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW) dan 15 Syaban (Ruwah). “Ngatir ini bukan hanya soal makanan, tapi tentang menjaga warisan leluhur dan memperkuat kebersamaan,” ucap Sahri.
Tradisi Ngatir dinilai menjadi bukti bahwa nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan masih hidup di tengah masyarakat Cipanas.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait