JAKARTA, iNews.id – Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Bahtiar Baharudin meminta diskresi kepada Pemerintah Malaysia agar akses perbatasan antara Malaysia dengan Provinsi Kepri segera dibuka. Saat ini, hubungan sosial dan budaya terkendala dengan penutupan akses antarnegara.
Hal ini disampaikan Bahtiar Baharudin saat melakukan lobi ke Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta, Senin (2/10/2020). Dia berharap Dubes Malaysia, Datuk Zainal Abu Bakar mempertimbangkan pembukaan akses perbatasan tersebut.
“Provinsi Kepri berbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Disebabkan pandemi Covid-19, hubungan sosial dan budaya negara menjadi terganggu,” ujar Bahtiar Baharuddin dalam keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, tugasnya sebagai Pjs Gubernur menyampaikan aspirasi masyarakat Provinsi Kepri. Provinsi Kepri dengan Malaysia masih serumpun dan masyarakatnya memiliki hubungan kekerabatan pertalian darah. Namun, karena ditutupnya akses antarnegara, hubungan keluarga menjadi terkendala.
“Bagaimana ke depannya perlu perhatian dari Pemerintah Negara Malaysia, karena pandemi ini menyebabkan sosial budaya menjadi terputus,” katanya.
Bahtiar Baharuddin menjelaskan, Kepri Indonesia, Johor Malaysia, dan Singapura merupakan satu kawasan yang tersambung berbatasan langsung dan saling interaksi secara ekonomi, sosial dan budaya. Tiga wilayah ini hanya beda pulau dan beda negara.
“Ibaratnya seperti Depok wilayah Provinsi Jawa Barat, Tangerang Selatan wilayah Provinsi Banten dan Jakarta Selatan wilayah Provinsi DKI. Ketiga daerah tersebut akan sangat bermasalah jika ditutup aksesnya. Bedanya, ini pulau-pulau yang didiami penduduk dengan negara yang berbeda,” katanya.
Pejabat aktif sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut memaparkan, banyak masyarakat Kepri yang memiliki keluarga di Johor Bahru, Malaysia. Mereka memiliki kebiasaan pergi pagi dan pulang sore.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait