"Berbekal semangat, ponpes ini menerima santri sejak tahun lalu. Para orang tua mempercayakan putra-putrinya, setelah melihat semangat para pengasuh yang bertekad membangun pesantren berkualitas," kata Agus.
Hingga saat ini, lanjutnya, para guru dan kepala pondok menyewa rumah sederhana di dekat lokasi ponpes. Bahkan, bangunan kelas pun terpaksa ada yang masih sewa, sedangkan sisanya dibangun ruang kelas sementara dari bahan kayu dan seng.
Angkatan pertama, ponpes ini menerima 10 santri dan tujuh santriwati. Angkatan kedua menerima 23 santri dan 16 santriwati. Diharapkan jumlah santri terus bertambah dan tentunya harus didukung sarana dan prasarana yang memadai.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait