Ia mengatakan, banjir merendam desanya setiap tahun akibat sungai meluap. Selain karena faktor hutan di hulu kian berkurang juga karena aktifitas pertambangan ore nikel yang berlangsung di sana.
Kabid Kedaruratan BPBD Kolut, Liberti membenarkan belasan rumah di dua desa Kolut terendam banjir.
Ia mengatakan, setelah melakukan koordinasi ke masing-masing desa terdampak, pihaknya tidak ke lokasi.
"Kata Pak desanya, mereka masih bisa tangani," katanya.
Sementara, di tempat terpisah, Camat Batu Putih, Muhajir mengatakan, jumlah rumah yang terendam khusus di Desa Mosiku hanya berjumlah tiga unit.
Penyebabnya karena dekker tersumbat sampah dan batang pohon kelapa yang roboh.
"Dekkernya juga ambruk setelah dilewati truk. Kami upayakan untuk adakan perbaikan. Semua sudah berangsur pulih. Masyarakat mulai membersihkan rumahnya masing-masing," ujarnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait