Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso menjenguk tiga satpam yang ditembak Suku Anak Dalam di Sarolangun. (Foto: MNC Portal/Azhari Sultan)
 
Dia juga menyesalkan adanya anggapan ketika orang rimba melakukan aktivitas mengambil brondol dianggap sebagai pelaku kriminal pencurian. Mereka juga dengan sangat mudah diperlakukan sewenang-wenang. 

“Tidak ada perhitungan dari perusahaan bahwa orang rimba sudah ada di situ jauh sebelum mereka hadir,” tutur Robert. 

Akibat anggapan itu, orang rimba dianggap pelaku kriminal sehingga satpam perusahaan yang tentunya atas arahan perusahaan melakukan tindakan yang mereka yakini sebagai bentuk perlindungan tempat usaha.

"Orang rimba seolah dianggap sebagai penumpang di lahan tersebut. Sehingga semua tindakan mereka dianggap kriminal. Kesalahannya disitu, tidak melihat Orang Rimba bagian dari anak bangsa," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya tiga satpam perusahaan di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun menjadi korban penembakan yang dilakukan warga SAD. 

Diduga kejadian tersebut buntut dari warga SAD yang dilarang mengambil buah sawit di area perusahaan oleh satpam.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network