Ketua Pengurus Peninggalan Benda Pusaka Kota Cilegon, Haerullah mengatakan, seluruh benda yang dijamasi masih dalam kondisi asli dan belum tercampur dengan artefak palsu atau benda tanpa silsilah sejarah.
“Ritual penjamasan ini bukan hanya tentang menjaga fisik benda pusaka, tapi juga merawat nilai-nilai perjuangan dan kebijaksanaan para leluhur agar tidak punah,” ujar Haerullah.
Dia menekankan, pentingnya pelestarian benda pusaka sebagai sarana pembelajaran positif bagi generasi muda.
Melalui ritual ini, masyarakat diajak untuk kembali mengingat dan menghargai warisan budaya yang telah membentuk jati diri Kota Cilegon. Penjamasan bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk nyata pelestarian sejarah yang hidup dan bermakna.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait