Namun, bisa saja tanggap darurat ini dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan dengan mengacu pertimbangan di lapangan. Langkah berikutnya akan fokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kita lihat di lapangan nanti perkembangannya seperti apa. Yang jelas kami apresiasi upaya dari BNPB, TNI, Polri, PUPR, dan Diaspora NTT yang ada di seluruh Indonesia sehingga penanganan bencana bisa dilakukan sistematis, terstruktur, cepat, dan tepat," katanya.
Sementara itu berdasarkan data dari BNPB, dampak badai Seroja ini di Provinsi NTT mengakibatkan korban meninggal dunia 181 orang dan hilang 47. Sementara warga terdampak mencapai 122.232 KK atau 428.986 orang. Saat peristiwa terjadi, total korban luka mencapai 258 orang.
Di samping korban jiwa, bencana yang dipicu Siklon Tropis Seroja mengakibatkan lebih dari 66.000 rumah rusak dengan tingkat ringan, sedang, hingga berat. BNPB mencatat total rumah rusak berat 17.124 unit, rusak sedang 13.652 dan rusak ringan 35.733.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait