LOMBOK BARAT, iNews.id – Kasus pernikahan sejenis di Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, NTB terus bergulir. Kini, giliran kuasa hukum Mita alias Sup (25) yang membongkar kebohongan pelapor MH (31).
Kuasa hukum Mita, Ilham mengatakan, kliennya dilaporkan MH ke polisi untuk menutupi malu atau aib keluarga pelapor. MH juga dinilai telah merekayasa kasus pernikahannya itu.
Ilham mengungkapkan, dalam kasus pernikahan sesama jenis tersebut diduga ada keterlibatan oknum mulai dari tingakat desa hingga KUA tentang pemalsuan dokumen identitas kliennya. “Bukti-bukti itu akan kami tunjukan di persidangan nanti,” ucapnya, Kamis (11/6/2020).
Ilham juga membeberkan bukti foto-foto mesra kliennya, Mita alias Sup dengan pelapor Muh. Dari keterangan kliennya foto-foto tersebut diabadikan sebelum terjadinya pernikahan.
Hubungan mereka, kata dia, telah terjadi selama enam bulan dan beberapa kali terjadi hubungan intim dan dilakuan di rumah kediaman Supriadi, Gelogor, Kecamatan Kediri.
Tim kuasa hukum juga menyebutkan ada bukti video hubungan intim yang direkam kliennya, Mita.
Karena itu, Ilham berkesimpulan laporan polisi yang dibuat Muh di Mapolres Lombok Barat yang mengaku merasa tertipu adalah merupakan sebuah kebohongan untuk menutup aib keluarga karena kedok istrinya, Mita alias Sup perempuan laki-laki atau banci diketahui warga.
Kendati demikian, Ilham menyampaiakan ucapan permintaan maaf kepada masyarakat karena perbuatan kliennya telah mecorenng nama Pulau Lombok yang dikenal dengan sebutan Pulau 1.000 Masjid.
Sebelumnya, MH (30) korban pernikahan sejenis asal Desa Glogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku syok dan sangat terpukul atas peristiwa yang dialaminya. Dia tidak menyangka jika, MT alias Sup (25) yang dinikahinya ternyata lelaki tulen.
MH menuturkan, sejak pernikahan sejenis itu mencuat dan viral di media sosial keluarganya menerima banyak bully-an dari masyarakat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait