Kudil (45) perajin Badui menyampaikan, hingga kini sangat terbantu adanya kunjungan wisatawan itu, sehingga mereka secara langsung membeli produk UMKM masyarakat Badui.
"Kami bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp10 juta pada akhir pekan dan hari normalnya dibawah Rp1,5 juta," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengapresiasi pendapatan aneka kerajinan UMUM Badui meningkat sehubungan memasuki musim durian dan dipastikan dapat menumbuhkan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Pemerintah daerah juga komitmen untuk membantu mempromosikan produk UMKM masyarakat adat Badui yang melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan stokholder lainnya guna meningkatkan omzet pendapatan ekonomi mereka.
Produk UMKM masyarakat Badui kembali tumbuh dan berkembang pascapandemi Covid-19. Pihaknya gencar mempromosi produk UMKM masyarakat adat Badui melalui pameran-pameran pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat maupun Provinsi Banten.
Selain itu, pameran di luar daerah juga diikutsertakan , seperti pameran Investment, Trade & Tourism (ITT) dan Pekan Raya Jakarta, bahkan promosi ke luar negeri.
Kami dengan promosi itu diharapkan pemasaran produk-produk UMKM Badui lebih luas dan dikenal masyarakat, sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan konomi," kata Waseh.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait