JAMBI, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jambi menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19. Kebijakan isoman di rumah tidak diizinkan lagi agar memudahkan pemantauan.
Gubernur Jambi Al Haris, saat ini di Kota Jambi cukup tinggi lonjakan kasusnya. Dikhawatirkan ketika pasien melakukan isoman di rumah-rumah mereka tidak bisa menjaga jarak dan tidak disiplin, sehingga muncul klaster keluarga.
"Kita ingin menekan di kota ini turun kasusnya. Intinya warga harus mau dipindahkan isolasi dari rumah ke tempat-tempat isolasi," ujarnya, Sabtu (31/7/2021).
Setidaknya, di kompleks Lembaga Pengembangan Mutu Pendidikan (LPMP) yang berlokasi di Jalan HM Yusuf Singadkane, Telanai, Kota Jambi ini ada 192 kamar yang bisa dimanfatkan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Tempat ini sebelumnya sudah sempat akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Namun, mendapat penolakan dari warga sekitar, sehingga hanya digunakan tempat isolasi tenaga kesehatan usai bekerja di rumah sakit.
"Jika masyarakat diberi pencerahan, maka mereka tidak akan menolak tempat tersebut dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19," tutur Haris.
Selanjutnya, pihaknya akan mengundang RT dan lurah untuk memberikan pengertian kepada masyarakat sekitar.
"Kan tempat ini juga ada pagarnya, semua aman tidak ada masalah," katanya.
Sedangkan Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo telah meninjau lima lokasi yang dijadikan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan daya tampung kurang lebih 450 orang.
"Lima lokasi itu, yaitu Graha Lansia Talang Banjar, Barak Samapta Talang Banjar, BPSDM Provinsi Jambi, Asrama Haji, dan terakhir Hotel Grand Malioboro. Total keseluruhan bisa menampung 450 orang pasien Covid-19," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, untuk rincian masing-masing tempat yang akan dijadikan tempat isolasi tersebut, yakni Graha Lansia sebanyak 40 orang, BPSDM 17 orang, Barak Samapta 13 orang, Asrama haji 208 orang dan Grand Malioboro 72 orang.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait