Bentrokan kembali pecah di lahan eks HGU Nangahale, Kabupaten Sikka, NTT ketika warga adat mengadang upaya PT Krisrama yang ingin membersihkan lahan tersebut. (Foto: iNews).

SIKKA, iNews.id - Bentrokan kembali pecah di lahan eks HGU Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika warga adat mengadang upaya PT Krisrama yang ingin membersihkan lahan tersebut. Aksi penolakan warga berujung bentrokan dengan karyawan perusahaan, hingga menyebabkan jalan negara Trans Flores macet total selama berjam-jam.  

Menurut informasi di lokasi, warga adat menutup akses jalan dan memblokade jalur utama Trans Flores setelah mengetahui 10 traktor milik PT Krisrama hendak masuk untuk melakukan pembersihan. 

Situasi semakin memanas ketika karyawan perusahaan mulai menebang sejumlah pohon pisang dan mete yang berada di area sengketa. Kondisi ini memicu kemarahan warga adat, hingga aksi saling serang menggunakan batu, busur dan panah pun tak terhindarkan.  

Seorang sopir truk bernama SB Nong mengaku sudah tertahan lebih dari dua jam akibat jalan ditutup warga. Dia menyampaikan bahwa perjalanannya membawa bantuan untuk pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki, namun tidak bisa melintas karena warga duduk di tengah jalan sambil melakukan aksi penolakan eksekusi lahan. 


Editor : Kurnia Illahi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network