Warga desa saat ini sedang memasuki masa panen. Dengan hujan yang lebih sering dan ketiadaan BBM untuk mesin perontok akan memperlambat masa panen.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan membantu perbaikan jalan menuju desa kami,” kata Faridan.
Reni, Koordinator Divisi Komunikasi KKI (Komunitas Konservasi Indonesia) Warsi di Kabupaten Malinau mengatakan akses ke Desa Long Pada melewati jalan tanah dan melintas sejumlah sungai. Sungai yang terbesar adalah Sungai Antun. Kondisi Sungai Antun juga meluap dan terdapat pohon besar tumbang yang menutupi jalan.
“Mobil biasanya melintas menyeberangi sungai tanpa jembatan. Tetapi kalau air meluap mobil tidak bisa lewat,” ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait